Tata Rias Pengantin Bali perlu Dipatenkan
Tata rias pengantin Bali merupakan salah satu budaya bernilai adiluhung yang patut diberdayakan dan dilestarikan. Seiring perkembangan zaman, tata rias pengantin Bali menjadi tren mode dan salah satu peluang bisnis yang bisa diusahakan siapa saja tentunya dengan berbekal keterampilan dan pengetahuan yang memadai. Demikian disampaikan Pimpinan BisnisBali Satria Naradha saat membuka Kursus Gebyar Cantik, Sehat dan Cerah bersama Moma Whitening Cream kerja sama BisnisBali dan Salon Agung, di Gedung Granadha PWI Bali Denpasar, Minggu (4/3) kemarin. Ke depan, tata rias pengantin yang sudah melalui proses dan perjalanan sangat panjang juga patut dibuatkan standar untuk selanjutnya dipatenkan. “Menjadi tugas masyarakat Bali, menjadikan budaya ini lebih dikenal tidak saja dalam skup lokal, tetapi internasional,” ujarnya.
Melalui kursus pengantin ini, diharapkan bisa melahirkan pebisnis-pebisnis kecantikan baru. Tidak saja di bidang kecantikan, semua sektor harus terus dimediasi agar ekonomi Bali bangkit tidak ada yang tertinggal. Instruktur kecantikan AAA Ketut Agung mengatakan, masyarakat kini sudah makin sadar akan kecantikan dan kesehatan. Agar bisa tampil cantik bukan berarti harus menghabiskan seluruh waktu untuk merias diri.
Hanya dengan perawatan yang benar dan telaten, cantik dan sehat bisa dimiliki. Saat ini, kreasi-kreasi baru di bidang tata rias pengantin Bali berkembang pesat karena pemintaan untuk rias pengantin juga makin banyak. Kondisi ini menjadi peluang tersendiri bagi mereka yang ingin terjun langsung dalam usaha salon kecantikan. “Untuk bisa sukses dalam usaha ini, kuncinya hanya satu yaitu tekun berlatih dan belajar. Jangan hanya belajar setengah-setengah, harus belajar total,” ungkapnya. Siapa pun, lanjutnya, bisa belajar untuk menjadi seorang penata rias profesional karena dalam proses belajar tidak ada yang sulit jika sudah dilakukan dengan senang hati.
Tidak perlu takut mencoba karena sekarang sudah ada teknik-teknik praktis dalam tata rias mulai dari make-up, sanggul Bali hingga payas agung. Tidak ada yang sulit jika sudah menemukan cara yang tepat. Paling tidak keterampilan yang dimiliki diaplikasikan pada diri sendiri dulu. Tingginya kegiatan upacara keagamaan, menuntut wanita Bali untuk selalu merawat diri dan bisa merias diri sendiri. “Dengan keterampilan yang dimiliki, setiap orang tidak perlu setiap saat pergi ke salon hanya untuk menyanggul rambut. Ini bisa dilakukan sendiri, yang penting tahu cara dan teknik yang tepat,” tandasnya.
Kursus kecantikan seperti ini rutin dilakukan setiap tahun. Kali ini diikuti 160 peserta dari seluruh kabupaten di Bali, baik ibu rumah tangga, pengusaha salon, remaja putri dan juga pelajar. *rya
Promosikan Usaha Anda di Iklan Gratis 88DB.com
bisnisbali.com
0 komentar :
Posting Komentar