Mengenali Obat Anak Fungsi Dan Aturannya
Banyaknya obat anak yang beredar di pasaran membuat para orang tua zaman sekarang harus pandai mengetahui manfaat dan penggunanya, salah salah bukannya mengobati malah menambah derita sang buah hati.
Berikut sedikit informasi tentang fungsi obat anak.
Infant Paracetamol/Acetaminophen
Obat anak berupa Paracetamol atau acetaminophen adalah obat anti piretik (meredakan demam) dan analgesic (mengurangi sakit) yang paling umum digunakan. Obat ini sifatnya hanya dapat meredakan gejala-gejala penyakit, tetapi bukan untuk menyembuhkan penyakit itu sendiri, seperti demam dan rasa sakit yang biasanya menyertai influenza. Obat ini dapat dibeli bebas tanpa resep dari dokter. Infant paracetamol, yang biasanya tersedia dalam bentuk drop/tetes, dikhususkan untuk bayi dan dapat digunakan hingga bayi berusia 2 tahun
Waktu pemberian 4 jam dan dalam 24 jam sebaiknya tidak lebih dari 4 dosis. Paracetamol adalah obat yang paling aman untuk meredakan demam dan mengurangi rasa sakit, jika digunakan sesuai dosis. over dosis dapat menyebabkan kerusakan pada hati.
Infant Ibuprofen (Ibuprofen khusus untuk bayi)
Jenis obat anak berupa Ibuprofen termasuk kedalam golongan obat anak anti inflamasi non-steroid. Ibuprofen bekerja untuk mengurangi rasa sakit, meredakan inflamasi (peradangan) dan demam. Seperti halnya paracetamol, ibuprofen juga dapat dibeli tanpa memerlukan resep dokter. Walaupun infant ibuprofen memang dikhususkan untuk bayi, tetapi obat anak ini tidak diberikan untuk bayi dibawah 6 bulan atau untuk bayi dengan berat badan kurang dari 7 kg. Dosisnya disesuaikan dengan umur bayi, akan tetapi lebih efektif jika mengukur dosisnya berdasarkan berat badan bayi (10 mg ibuprofen per kilogram berat badan).
Obat Anak Untuk Batuk
menurut cara obat anak yang satu ini, secara umum ada 2 tipe obat untuk meredakan batuk, yaitu ekspetoran dan supresan. Obat ekspetoran bersifat dapat mengencerkan lendir atau dahak sehingga mudah dikeluarkan melalui batuk. Sedangkan supresan bekerja untuk meredakan batuk kering. Sebagian merk “obat batuk” juga mengandung bahan yang sedikit sedatif (menimbulkan efek kantuk). Penting untuk diingat juga, penggunaan “obat batuk” OTC tidak boleh terlalu lama. Cara terbaik untuk menangani batuk adalah segera mencari tahu akar masalahnya
Oralit/Pedialyt
Jika bayi Anda berusia kurang dari 1 tahun, pemberian obat anak berupa oralit harus mengikuti petunjuk dokter. Sedangkan untuk batita usia di atas 1 tahun, oralit/pedialyt dapat diberikan dengan mengikuti instruksi kemasan. Pedialyt hendaknya diberikan setiap kali bayi mencret atau muntah. Jika si kecil memuntahkan oralitnya, berhenti sejenak dan coba untuk memberinya lagi 10 menit kemudian. Disamping itu Anda juga harus meningkatkan asupan cairan ke dalam tubuh si kecil, berikan ASI lebih sering dan atau air putih.
Antibiotik
Obat anak yang satu ini memang efektif untuk ‘membunuh’ bakteri yang menginfeksi tubuh. Jadi, antibiotik tidak bisa untuk mengatasi penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti selesma (common colds) atau flu. Penting untuk diingat, bahwa pemberian/penggunaan antibiotika harus dilandasi indikasi klinis. Penggunaan antibiotic juga harus selalu mengikuti petunjuk dokter.
Sumber: www.ibudananak.com
Temukan semuanya tentang Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris, iklan gratis
0 komentar :
Posting Komentar