1 April 2010

Pakaian Ibu Hamil

Siapa bilang wanita hamil tidak bisa tampil gaya? Dengan perut yang semakin membesar, justru tampilan wanita berbadan dua semakin seksi. Meski begitu, biar nyaman, ada beberapa langkah yang harus diperhatikan saat Anda memilih pakaian ibu hamil. Berikut tipsnya :

Pilih busana hamil yang modelnya tetap up to date. Hamil, bukan berarti Anda tidak bisa mengikuti trend bukan? Dengan begitu penampilan Anda akan tetap terlihat gaya.

1. Sebaiknya pilih ukuran baju yang bisa disesuaikan dengan bentuk tubuh yang akan semakin membesar. Model dengan karet di bagian dada serta ikatan tali yang bisa disesuaikan dengan ukuruan tubuh, bisa menjadi pilihan yang tepat. Alhasil, Anda bisa nyaman saat mengenakannya.

2. Model baju yang tidak rumit alias simple sebaiknya menjadi prioritas bagi ibu hamil. Mengapa? Selain membuat nyaman, baju dengan model simple juga akan lebih mudah dipermak. Dengan begitu, Anda pun akan lebih efisien karena tidak perlu mengeluarkan uang setelah melahirkan. Toh, lebih baik uang Anda digunakan untuk keperluan sang bayi bukan?

3. Karena metabolisme wanita hamil lebih tinggi dari pada biasanya, maka tubuh anda akan terasa lebih hangat. Dengan begitu pilihlah bahan bahan katun yang tipis, bahan tenunan yang membuat Anda merasa sejuk.

4. Setelah memiliki baju yang tepat, jangan lupa untuk membeli celana atau rok sebagai padanan yang pas. Jika kehamilan Anda telah memasuki trimester kedua, berarti badan Anda semakin membesar. Untuk itu, gunakan celana khusus wanita hamil yang telah dirancang secara khusus karena menggunakan karet dan memiliki kantung untuk perut.

5. Selain celana atau rok, Anda juga bisa menggunakan legging atau stoking. Namun, yang perlu diingat gunakan yang setinggi lutut dari pada yang sampai pinggang. Hindari stoking yang memiliki pengikat karet keras dibagian ujungnya.

Semoga tips diatas Membantu anda dalam memilih pakaian ibu hamil agar anda merasa nyaman.

sumber: www.hanyawanita.com

Memilih Kain Tradisional yang Baik

Masyarakat Pekalongan menyebut Tenun Tradisional (Istilah lainnya Tenun Gedog) dengan nama tenun ‘tok-klek’, meniru bunyi dari mesin manual tersebut. Kata ‘tok’, karena pengaruh bunyi pengait sisir tenun tertarik pada saat kaki penenun menginjakannya pada bagian dari mesin manual tersebut untuk membuka benang lusi. Sedangkan kata ‘klek’, karena pengaruh bunyi pada saat penenun menarik alat sekoci untuk benang pakan yang fungsinya untuk menganyam kain. Kedudukan benang lusi dalam proses pembuatan kain tenun adalah kontstuksi benang yang memanjang sedangkan benang pakan yang melebar.

Saat ini, perajin mulai banyak meninggalkan tradisi aslinya dengan tujuan untuk menekan biaya overhead dan produksi sehingga dapat meningkatkan omset penjualan dengan harga lebih terjangkau, maka dibuatlah kain yang konstruksi & teksturnya sama persis seperti kain tradisional dengan Alat Tenun Mesin (ATM). Sama artinya kain tekstil yang dibuat oleh pabrik. Dengan demikian jika pelanggan tidak paham betul tentang kain tradisional maka akan salah dalam memilih kain karena kelebihan Alat Tenun Mesin (ATM) bisa mengerjakan jenis kain apa saja termasuk kain tradisional dengan biaya rendah dan proses produksi relatif lebih cepat.

Tidak heran jika kain yang dihasilkan oleh alat tenun mesin (ATM) tekstur atau kerapatan benangnya sama dan lebih konsisten karena tenaga yang dihasilkan oleh mesin stabil. Sedangkan tenun tradisional berbeda karena stabilitas tenaga yang dikeluarkan tergantung daya tahan manusia yang mengerjakannya, maka tekstur kain atau kerapatan benangnya tampak alami.

Untuk menghindari kekeliruan, maka cara yang paling mudah membedakan antara kain tenun tradisional dan yang dibuat dengan mesin adalah pada saat bahan tersebut masih dalam bentuk kain yang belum dijahit. Kain yang dihasilkan dari alat tenun mesin (ATM) tampak rapi beraturan pada bagian tepi kainnya karena dalam mesin ATM dilengkapi dengan alat yang berfungsi merapikan dan menyesuaikan bagian tepi kain tersebut, sedangkan tenun tradisional, hasil kainnya relatif rata tetapi tidak beraturan pada tepi kainnya.

sumber: http://galeridonita.com

31 Maret 2010

Memilih Produk Kosmetik Yang Benar

Kita harus berhati-hati dalam memilih dan menggunakan produk kosmetik yang aman. Apabila pemakaiannya salah, wajah kita tidak hanya imbasnya. Seperti iritasi, jerawat sampai kerusakan permanent pada wajah. Tapi jangan takut dulu, kita akan mengajak kamu mengenal seluk beluk kosmetik lebih banyak. Jenis Kulit

Ketahui dengan benar jenis kulit kamu. Pada umumnya, hampir 80 persen orang Indonesia berjenis kulit kombinasi (berminyak di area T: dahi, hidung, dahi). Pilih kosmetik, seperti pelembap, foundation, atau bedak yang sesuai jenis kulit.

Hentikan berbagi kosmetik pribadi

Jika melihat tester di pertokoan atau mall, jangan langsung tergiur mencobanya. Minta pramuniaga yang ada membersihkan kosmetik tersebut sebelum digunakan. Setelah digunakan kamu juga harus langsung membersihkannya kembali daripada menunggu sampai dirumah. Karna akibat berbagi, kamu tidak tahu penyakit apa yang dapat ditularkan oleh kosmetik tersebut… ihhhhh serem kan. Tips amannya, gunakan pada area lengan kamu, jangan ke wajah untuk mengecek warna.

Alergy testing

Sebelum membeli kosmetik, kamu harus perhatikan kandungan kimia dalam kosmetik tersebut. Apabila kulit kamu bermasalah, gunakan kosmetik untuk kulit sensitif yang kandungan kimianya telah teruji.

Kamu juga harus memperhatikan pengecekan sederhana pada kosmetik tersebut. Misalnya kamu dapat mengoleskan di bagian lengan atau belakang leher sambil searching kosmetik lainnya. Apabila kamu merasa gatal jangan beli, atau stop pemakaian.

Jauhi dari Matahari

Simpan kosmetik anda dalam wadah atau tempat yang jauh dari panas atau sinar matahari. Selain dapat merusak kualitas, juga dapat menurunkan warna kosmetik kamu. Kamu juga harus telaten menutup rapat-rapat kosmetik setelah menggunakannya. Untuk mencegahnya dari kotoran debu serta kuman-kuman dalam udara.

Cermati lama penyimpanan kosmetik

Bijaksanalah dalam menyimpan kosmetik yang anda gunakan. Jangan memaksa apabila usianya sudah lebih dari dua atau tiga tahun. Karena, dapat membuat infeksi pada kulit serta menyebabkan iritasi fatal!.

Usia lipstick, mascara, bedak, foundation, pelembab dan eye shadow rata-rata dapat bertahan sampai 2 tahun. Namun, produk liquid atau cairan usianya lebih muda dibandingkan kosmetik tersebut.

Bersihkan alat kosmetika

Perhatikan kebersihan alat kosmetika anda. Biasakan mencuci alat tersebut secara rutin sebelum menggunakannya.

Debu dan kotoran serta minyak wajah yang menempel dapat memicu perkembangbiakan bakteri yang jahat. Dengan demikian, bukannya cantik wajah anda akan bermasalah.

Legalitas produk

Pilihlah produk kosmetik yang legal. Hal ini ditunjukkan dengan dicantumkannya nomor pendaftaran di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Kode pendaftaran untuk produk kosmetika lokal adalah CD, sedangkan untuk produk impor memiliki kode CL. Legalitas produk merupakan hal yang penting sekali diperhatikan karena saat ini di pasaran telah banjir berbagai produk kosmetika dengan penawaran khasiat dan harga yang menarik, tetapi tidak terdaftar secara di BPOM. Produk-produk illegal ini tidak dapat dimintai pertanggungjawaban jika nantinya terjadi efek samping pada pengguna.

Daftar komposisi bahan

Dengan berbekal pengetahuan tentang bahan-bahan kosmetika, konsumen dapat memilih kosmetika mana yang aman dan halal untuk dipakai. Untuk mengetahui hal ini tentunya konsumen perlu mengetahui jenis-jenis bahan yang dikandung dalam produk kosmetika yang akan dipilihnya. Informasi ini dapat diketahui jika produsen dengan jujur mencantumkan daftar bahan yang digunakan pada label kemasan. Sayangnya sampai saat ini masih sangat sedikit produsen yang mau melakukannya. Minimal produsen hanya mencantumkan bahan aktif yang terkandung dalam produknya, sedangkan sebagian besar hanya mencantumkan khasiat tanpa keterangan bahan sama sekali. Menghadapi kondisi seperti ini konsumen harus lebih ulet lagi mencari jalan untuk mendapatkan informasi, atau mencari alternatif produk lain yang lebih informatif.