14 Oktober 2010

Trik Hemat Dan Cermat dalam Konstruksi Rumah




Melihat Struktur pondasi bangunan memang memiliki pengaruh yang sangat signifikan dalam hal Biaya. Kadang-kadang pembuatan pondasi bangunan memakan 40-50% dari total biaya. Tentu saja hal ini perlu kita cermati sebagai upaya menekan biaya pembangunan.. Dan sebaiknya, desain rumah disesuaikan dengan bentang dan bentuk struktur paling maksimal. oleh karena itu, penggunaan material bangunan tidak menyisakan banyak bahan.

Berikut Tips dan trik Cermat Konstruksi Hemat:

Ukuran rumah

Harus anda Pastikan ukuran rumah Anda merupakan angka genap atau kelipatan angka panjang bahan material. untuk baja, ukuran 3 meter, 6 meter, 9 meter adalah angka ideal. Untuk beton, kelipatan 4 meter merupakan angka yang efektif.

Bentuk rumah

Bentuk konstruksi denah kotak atau persegi panjang jauh lebih murah dan efisien dibandingkan bentuk segitiga atau bentuk bersudut lainnya. Dari sisi material bangunan, bentuk konstruksi melengkung biasanya menyisakan bahan material cukup banyak.

Lahan rumah

Perhatikan Lokasi juga memberi memberi dampak besar terhadap biaya struktur dan konstruksi. menggunakan lahan  dengan kemiringan yang cukup curam, tentunya akan menambah biaya perataan tanah.

Kondisi cuaca dan iklim setempat

Harus Perhatikan bentuk struktur dan konstruksi rumah tradisional setempat. Biasanya bangunan rumah vernakular sudah mengalami proses trial dan Error. Sehingga memperoleh desain yang paling sesuai dengan kondisi alam.

Sumber Daya Manusia

Apabila Anda ingin membangun rumah murah, carilah dan gunakanlah tukang/ mandor yang handal, terlebih jika Anda tidak memiliki banyak waktu untuk mengawasi pembangunan. Mungkin upah mereka sedikit lebih mahal, namun Anda tidak ingin terjadi pembengkakan biaya hanya karena bongkar pasang keramik kan?

Semoga Bermanfaat…..

sumber: deskonstruksi.wordpress.com

Temukan semuanya tentang iklan gratis, Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris

Panel Surya Pada White house Amerika



Dalam Mendukung kampanye hemat energi dan " go green ", gedung paling terpopuler di Amerika Serikat White House akan "go green" dengan atap panel surya (solar panel).

 Jurbir Presiden Obama menyatakan, bahwa White House atau Gedung Putih akan menginstalasi panel tata surya sebagai sumber energi listrik sekaligus untuk pemanas air di atapnya mulai musim semi 2011.

"Presiden Obama mengatakan pada pemerintah federal untuk memberi contoh konkret dalam menciptakan peluang dan pekerjaan di energi bersih," kata Nancy Sutley, Kepala Dewan Gedung Putih bidang Kualitas Lingkungan.

Proses Pengerjaan instalasi panel tata surya di Gedung Putih tetap melewati proses tender. Departemen Energi AS yang akan memulai proses tender kompetitif tersebut dan memutuskan perusahaan mana yang akan mengerjakannya.

Obama, yang selalu mengakampanyekan supaya menggunakan energi yang dapat diperbaharui, mendapat tekanan dari pemerhati lingkungan dan pemain industri panel surya untuk menginstal panel photovolotaic (penyerap tenaga surya) di atas atap Gedung Putih.

Presiden Barrack Obama bukanlah yang pertama. pendahulunya, tepat di tahun 1979, Jimmy Carter menyematkan panel di atap Gedung Putih. Namun, panel itu disingkirkan di era Reagan tanpa sebab yang jelas.

Sementara di era George W Bush, penggunaan panel surya kembali digunakan sebagai sumber energi pemeliharaan gedung dan air hangat.

Bulan lalu, Bill McKibben, penulis buku tentang lingkungan, memimpin sebuah kelompok aktivis pemanasan global sempat membawa panel surya era Carter dari Unity College di Maine ke Gedung Putih. Kala itu, para aktivis meminta agar panel tata surya itu diinstal ulang di atap rumah Obama.

Sementara itu, sebuah koalisi perusahaan-perusahaan panel surya yang dipimpin oleh Sungevity menawarkan Obama panel-panel surya untuk atapnya secara gratis. Sekaligus meluncurkan brand "Globama" untuk menempatkan panel tersebut di atap Gedung Putih.

"Obama segera menghemat uangnya dengan energi tata surya mulai tahun depan," kata pendiri Sungevity Danny Kennedy. "Perusahaan kami akan bersaing untuk mendapatkan kontrak itu."

Departemen Engergi AS mengatakan panel yang akan disematkan di atap Gedung Putih akan memproduksi listrik setidaknya 19.700 kilowatt per tahun, lebih dari dua kali lipat listrik yang terpakai secara rata-rata tiap tahunnya di Gedung PUtih, yakni 8.800 kilowatt.

Dengan demikian, rumah presiden yang berbasis di Washington itu dapat menghemat sekitar US$2.300 (Rp20,5 juta) per tahun untuk biaya listrik dan sekitar US$1.000 (Rp8,9 juta) untuk pemanas air.

Sumber: teknologi.vivanews.com
Temukan semuanya tentang iklan gratis, Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris

Kebutuhan UMKM Akan Kantor Pajak




Banyak pengusaha yang kini belum terdaftar sebagai wajib pajak, apalagi dari kalangan pengusaha UMKM. Mereka tidak terdaftar karena umumnya belum melek pajak sehingga memerlukan keberadaan kantor pajak khusus.

"Pasti masih banyak. Saya rasa kalau di UMKM masih banyak. Kita ngeliatnya sih belum tersentuh secara menyeluruh dan belum komprehensif berkaitan dengan kebijakan-kebijakan pajak ini yang  menurut saya tidak bisa ditawar lagi karena UMKM ini kan tulang punggung perekonomian kita," ujarnya

Meskipun begitu, Sandi menilai pihak Ditjen kantor Pajak perlu membuat aturan yang sangat sederhana bagi para pengusaha UMKM yang belum melek pajak tersebut.

Selain sederhana, lanjut Sandi, peraturan pajak untuk sektor ini diharapkan bisa lebih fleksibel sehingga tidak memberatkan para pengusaha UMKM ketika omzetnya sedang menurun.

"Intinya dibuat sesimpel mungkin, tidak ribet, fleksibel sehigga mereka kalau lagi dalam keadaan kesulitan, misalnya turun omzetnya, tidak terlalu membebani mereka," ujarnya.

Sandi menilai untuk menyosialisasikan pajak di kalangan pengusaha UMKM, pihak Ditjen kantor Pajak perlu mendatangi mereka secara personal.

"Aparat dari kantor pajak harus jemput bola, mereka yang datang ke UKM-UKM ini, untuk bukan hanya meng-collect tapi memberikan sosialisasi," katanya.

Selain itu, lanjut Sandi, perlunya Kantor Pajak (KPP) khusus untuk UMKM. Hal ini selain berguna untuk kemudahan dalam penarikan pajak juga untuk sosialisasi kebijakan-kebijakan pajak.

"Perlu sekali (adanya KPP khusus UMKM). Jadi kita harus punya center pajak untuk UMKM, di situ fungsinya bukan hanya fungsi ekonomis tapi lebih ke fungsi sosial di mana mereka lebih ke arah diseminasi kebijakan-kebijakannya, bagaimana mendapatkan insentif-insentifnya. Dan paling gak mereka itu paham tentang konsep pajak itu," ujarnya.

Sandi pun berusaha untuk melakukan sosialisasi internal kepada para pengusaha UMKM. Upaya ini merupakan bentuk kerjasama dirinya dengan pihak Ditjen kantor Pajak guna meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak.

Sumber: www.detikfinance.com
Temukan semuanya tentang iklan gratis, Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris