12 Oktober 2010

Hewan Reptil Diambang Kepunahan




Ketika kita berkunjung pada pameran reptil mungking kita akan menolak bila diminta memegang buaya, biawak, atau binatang reptil lainnya.

kita beranggapan hewan reptil menjijikkan meskipun itu dalam pameran reptil, bahkan dapat membahayakan jiwa. Apalagi dalam dunia hiburan seperti film, hewan reptil, khususnya ular, sering digambarkan sebagai makhluk berkekuatan mistis.

Untuk sebagian orang lainnya, anggapan tersebut dinilai keliru. Meski ada hewan reptil yang berbahaya bagi manusia, jumlahnya relatif sedikit terlebih lagi dalam pameran reptil, seperti ular. Bahkan ular pun tidak semuanya berbahaya karena ular yang berbisa hanya sekitar 30 persen dari total spesies ular di dunia. Dari 30 persen ini pun, hanya 10 persen yang bisanya mematikan.

”Ular itu hewan yang sangat eksotik. Lihat saja kulitnya begitu indah. Tidak heran banyak orang memburu ular untuk diambil kulitnya. Tetapi, orang yang sayang pada ular tidak banyak,” kata Dri Gunawan (40), Ketua Ikatan Pencinta Reptil Jakarta (IPRJ), yang punya puluhan reptil sangking banyaknya bisa dijadikan pameran reptil .

Gunawan bercerita, belum lama ini dia dipanggil pengelola sebuah apartemen di Jakarta Selatan. Pengelola tersebut meminta tolong karena ada ular berkeliaran di apartemen.

”Setelah saya datang, ternyata ular yang berkeliaran itu adalah ular atap yang besarnya cuma setelunjuk dan sama sekali tidak berbahaya,” katanya.

Oleh karena itulah, sebagai ”wakil” para pencinta reptil, Gunawan merasa kurangnya informasi tentang reptil pada masyarakat akan menyebabkan kepunahan pada reptil.

”Bagaimana tidak punah jika setiap kali ketemu reptil, orang langsung membunuhnya. Kalaupun ditangkap, reptil tidak diperlakukan sebagaimana mestinya dan lalu mati juga,” ujarnya.

Hal ini pun dengan cara yang berbeda dilakukan oleh sebagian dari
mereka yang mengaku pencinta reptil. Mereka sesungguhnya tidak tahu bagaimana merawat hewan favoritnya itu.

Mengendalikan diri

Selain mengasyikkan, memelihara reptil ganas seperti ular berbisa dapat mengajarkan orang untuk menahan diri agar tetap tenang dan tak mudah panic jika berada di luar pameran reptile atu tempt lainnya.

Jika kita tidak tenang menghadapi reptil ganas, kita tak bisa mengendalikan diri, itu justru berbahaya. Kita bisa dianggap justru mengancam dia, dan dia malah menyerang kita.

sumber: www.newsinopsis.co.cc
Temukan semuanya tentang iklan gratis, Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris
 
Hewan Reptil Diambang Kepunahan


Ketika kita berkunjung pada pameran reptil mungking kita akan menolak bila diminta memegang buaya, biawak, atau binatang reptil lainnya.

kita beranggapan hewan reptil menjijikkan meskipun itu dalam pameran reptil, bahkan dapat membahayakan jiwa. Apalagi dalam dunia hiburan seperti film, hewan reptil, khususnya ular, sering digambarkan sebagai makhluk berkekuatan mistis.

Untuk sebagian orang lainnya, anggapan tersebut dinilai keliru. Meski ada hewan reptil yang berbahaya bagi manusia, jumlahnya relatif sedikit terlebih lagi dalam pameran reptil, seperti ular. Bahkan ular pun tidak semuanya berbahaya karena ular yang berbisa hanya sekitar 30 persen dari total spesies ular di dunia. Dari 30 persen ini pun, hanya 10 persen yang bisanya mematikan.

”Ular itu hewan yang sangat eksotik. Lihat saja kulitnya begitu indah. Tidak heran banyak orang memburu ular untuk diambil kulitnya. Tetapi, orang yang sayang pada ular tidak banyak,” kata Dri Gunawan (40), Ketua Ikatan Pencinta Reptil Jakarta (IPRJ), yang punya puluhan reptil sangking banyaknya bisa dijadikan pameran reptil .

Gunawan bercerita, belum lama ini dia dipanggil pengelola sebuah apartemen di Jakarta Selatan. Pengelola tersebut meminta tolong karena ada ular berkeliaran di apartemen.

”Setelah saya datang, ternyata ular yang berkeliaran itu adalah ular atap yang besarnya cuma setelunjuk dan sama sekali tidak berbahaya,” katanya.

Oleh karena itulah, sebagai ”wakil” para pencinta reptil, Gunawan merasa kurangnya informasi tentang reptil pada masyarakat akan menyebabkan kepunahan pada reptil.

”Bagaimana tidak punah jika setiap kali ketemu reptil, orang langsung membunuhnya. Kalaupun ditangkap, reptil tidak diperlakukan sebagaimana mestinya dan lalu mati juga,” ujarnya.

Hal ini pun dengan cara yang berbeda dilakukan oleh sebagian dari
mereka yang mengaku pencinta reptil. Mereka sesungguhnya tidak tahu bagaimana merawat hewan favoritnya itu.

Mengendalikan diri

Selain mengasyikkan, memelihara reptil ganas seperti ular berbisa dapat mengajarkan orang untuk menahan diri agar tetap tenang dan tak mudah panic jika berada di luar pameran reptile atu tempt lainnya.

Jika kita tidak tenang menghadapi reptil ganas, kita tak bisa mengendalikan diri, itu justru berbahaya. Kita bisa dianggap justru mengancam dia, dan dia malah menyerang kita.

sumber: www.newsinopsis.co.cc
Temukan semuanya tentang iklan gratis, Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris

Hal Penting Dalam Pameran Anjing





Pameran anjing yang biasa kita lihat atau kita ikuti ternyata tidak sesederhana seperti membawa anjing berjalan dihadapan juri, dan memeriksakan anatomi saja. Ternyata banyak trik dan tips agar anjing kita dapat mempesonakan juri sehingga terpilih sebagai pemenang.

Dedy Tjahjono seorang penggemar anjing trah yang sudah berpengalaman dibidang pameran anjing trah sejak tahun 1980-an menuliskan beberapa cara mudah untuk dipelajari dan dimengerti oleh penggemar anjing yang ingin mengikuti pameran agar lebih profesional dan tampil lebih baik didalam ring pameran anjing.

Trik dan tips dalam menghandle anjing didalam ring pameran anjing :

1. Dog standard, mengetahui secara benar standarisasi anjing kita agar dapat menampilkan anatominya dengan sempurna dihadapan juri pameran anjing.

2.Judgeing patern, melakukan observasi apa yang juri inginkan dan melakukan planning/rencana apa yang harus kita lakukan di dalam ring.
  
3. Dog behavior, mengenal karakter dan temperamen/sifat anjing kita sendiri. Tingkat temperamen anjing ada yang tinggi, sedang dan rendah. Untuk anjing peliharaan sendiri yang kita kenal akan lebih mudah mengetahui tingkat temperamennya akan tetapi dapat berubah setiap saat tergantung dari kondisi dilapangan .Apa yang kita harus lakukan. Penyegaran !!!.
  
4.Dog locomotion and action, Menggenal dog in movement, apa yang juri ingin lihat dan sebagainya.
  
5.Straight line, membuat suatu gerakan yang lurus dengan anjing anda.
  
6.Action & distraction, siap beraksi dan reaksi untuk menghindarkan anjing kita terlihat lemah.
  
7.Partisipasi, hibur para juri dengan anjing kita yang indah dan personality/sikap kita yang anggun.
 
8.Contact & body language, anjing adalah binatang yang sarat dengan gerakan ,ini adalah salah satu alat untuk handler berkomunikasi dengan anjing.
  
9.Eye contact dengan anjing dan juri , kontak mata dengan anjing kita dan berbicara apa yang kita inginkan . Tatap mata juri dengan ekspresi yang menyatakan bahwa anjing anda adalah yang terbaik.
 
10.erformance, bersikap ready, fresh, & happy di dalam ring .
 
11.Toys & baits, salah satu alat bantu di dalam ring untuk membuat anjing kita berkonsentrasi , selalu menatap dengan siaga kepada handler ,gembira, berkomunikasi dengan kita, menampilkan ekspresi wajah yang siaga , dan sebagainya.
 
12.Sound contact for command & praises, berikan pujian dan belaian kepada anjing untuk mengairahkan anjing,memberikan semangat gembira pada anjing.

13Timing sangat penting, selalu perhatikan mata juri dan posisi juri selalu siap pada saat juri melihat anjing kita .
 
14.Melatih anjing menjadi Show Dogs yang sejati, usahakan selalu berlatih bersama seperti suasana pameran dengan anjing anda agar ia terbiasa . Anjing yang terlatih sebagai anjing pameran akan terlihat lebih tenang dan percaya diri didalam ring.
 
15.Jadikan satu TEAM yang serasi antara anjing dan pribadi kita,wujudkan satu presentasi yang elegan, bergairah, dan serasi.


Sumber: goldentopkennel.com
Temukan semuanya tentang iklan gratis, Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris

Tips Menjadikan Kucing Anda Juara Lomba



Dalam Mengikuti kontes atau lomba kucing, ada banyak kelas lomba kucing yang bisa diikuti, diselenggarakan oleh berbagai pihak. Yang pasti, apa pun lomba kucing, persiapkan dulu kucingnya. Sebab, ketidakmengertian dan ketidaksiapan peserta dalam mempersiapkan kucingnya seringkali  menimbulkan masalah.

Yang perlu diperhatikan

Kesehatan. Kucing yang ikut lomba kucing harus sehat, tidak menderita penyakit menular, tidak berkutu, tidak berjamur, dan penyakit kulit lain. Tidak sedang hamil atau menyusui, tidak buta atau juling, dan tak menampakkan tanda-tanda sakit. Berikan vaksinasi lengkap pada kucing seminggu sebelum hari lomba kucing. Biasanya, penyelenggara lomba akan meminta buku bukti vaksinasi dari dokter hewan.

Kebersihan. Faktor ini sama pentingnya dengan kesehatan, agar kucing tampil cantik. Terutama pada bulu telinga, mata, dan kuku. Jangan sampai ada bintik atau bercak noda pada bulu, khususnya di sekitar anus. Mandikan kucing dan dandani sebelum lomba kucing. Namun, hindarilah penggunaan kosmetik seperti pemakaian bedak berlebih, pengecatan rambut, dan pengeritingan.

Tingkat stres. Kucing Rentan akan strez. Kucing yang strez bisa menggigit dan mencakar juri, keluar arena perlombaan, bahkan mati mendadak. tentunya akan mempengaruhi penilaian. Untuk kucing, lomba kucing adalah lingkungan dan situasi yang baru, yang membuatnya merasa kurang nyaman. Bila situasi ini ditambah lagi dengan ramainya penonton yang juga berusaha memegangnya, kucing bisa semakin stres dan penampilannya akan jadi buruk. Ada baiknya letakkan kucing dalam tempat yang agak tersembunyi. Lalu, secara perlahan sesuaikan dengan suasana lomba kucing, misalnya keluarkan kucing sambil dipangku dan dielus.

Atur waktu. "Di CFI, pengadaan lomba kucing tergantung animo wilayah untuk standar show regional. Biasanya pada tingkat nasional diadakan sebanyak dua kali setahun di Jakarta atau Bogor, sementara pada tingkat internasional sekali setahun," demikian Yulian Susanty. Sedangkan, menurut Russy, ICA mengadakan lomba di setiap cabang. Dalam setahun, ada empat lomba tingkat internasional, dan lebih banyak lomba di tingkat nasional. Maka, pastikan dulu kucing kita akan ikut yang mana. Hubungi organisasi kucing yang biasa menyelenggarakan lomba. Sehingga kita punya cukup waktu untuk mempersiapkan "sang juara".

Kriteria penilaian. Penilaian untuk kucing jenis pedigree (ras) tergantung pada standar masing-masing ras. Untuk house cat (non-pedigree), yang dinilai adalah kesehatan, kebersihan, performance, dan tabiat si kucing. Biasanya kucing yang dilombakan berusia 4 bulan ke atas. Khusus kucing jantan berusia di atas 10 bulan, pastikan tidak terdapat kelainan testikular dan hernia. Indonesia masih menggunakan kriteria lomba Eropa. Misalnya, bentuk kepala yang proporsional, bentuk kuping seperti ras Persia yang harus panjang dan menghadap ke bawah, hidung pesek, serta rahang atas dan bawah rapat.

sumbar: female.kompas.com
Temukan semuanya tentang iklan gratis, Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris