Buat Maket
- Wah ini berita yang perlu disebarin nih, soalnya kebanyakan kita
tahunya minum obat aja, tanpa memperdulikan efek sampingnya. Kan tubuh
jadi drop nanti kalo terus-terusan mengkonsumsi obat seperti ini.
Penyalahgunaan narkoba makin lihai mencari celah. Trennya, narkoba
itu diracik dari bahan baku legal menjadi zat baru yang menimbulkan
ketergantungan (legal high). Sehingga pelaku lepas dari jerat hukum.
“Pengetahuan masyarakat harus diperluas.
Bahaya Narkoba
bukan saja zat yang membuat teler. Tetapi obat yang membuat fungsi
tubuh jadi berlipat tanpa capek, obat pelangsing secara drastis, itu
semua juga termasuk narkoba. Jenis zat psikoaktif baru,” jelas mantan
anggota Dewan Pengawas Narkotika Internasional, Sri Suryowati.
Hal itu dikatakan Sri dalam ‘Laporan Tahunan Dewan Pengawas Narkotika
Internasional (International Narcotic Control Board/INCB)’ dengan tema
‘Legal Haze’ di Menara Thamrin, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa
(5/3/2013).
Obat anticapek dan pelangsing yang bagaimana yang dikategorikan
narkoba? “Yang membuat metabolisme tubuh terganggu, menjadi doping,
membuat nggak makan sama sekali, model katinona sampai nggak tidur, dan
sekresi terganggu,” tuturnya.
Di Eropa, zat-zat jenis baru yang dibuat dari bahan baku resmi itu
bisa sampai 24 jenis per hari. Di Indonesia, belum ada risetnya pun
undang-undang atau aturan lain yang mengontrolnya.
Sementara Dirjen Kejahatan Terorganisir Transnasional Kemenlu, Spica
Tutuhatunewa mengatakan dua per tiga legal high ini adalah ganja
sintetis dan katinona sintetis.
“Katinon ini adalah zat yang saat ini sedang marak dibicarakan di
tanah air karena keterlibatan artis.
Sesungguhnya zat ini sudah populer
di luar negeri,” imbuhnya.
Sedangkan Deputi Hukum dan Kerjasama BNN Bali Moniaga, mengatakan
masih susah mendorong masyarakat yang kecanduan narkoba untuk melaporkan
diri ke BNN.
“Selama 2012 ada 26.458 kasus narkotika, psikotropika dan bahan zat
adiktif lainnya. Total tersangka berjumlah 32.743 orang. Tidak mudah
untuk mendorong masyarakat untuk melaporkan diri ke BNN. Kami mengundang
siapapun yang tersangkut narkoba untuk segera ke BNN,” imbau
dia.(sumber:detik)
Semoga ini jadi perhatian pemerintah atau BPOM untuk benar-benar
mengawasi peredaran obat di Indonesia yang semakin banyak, baik dari
dalam ataupun dari luar negeri.
Info Terkait:
Buat Maket