Pemakaian Alat Berat, Bukti Sebuah Kemajuan Pembangunan Di Indonesia
Sekarang ini adalah teknologi alat berat. 5 dekade lalu, manusia membutuhkan waktu berhari-hari untuk mengeruk atau menggali tanah. Kini, dengan kemajuan teknologi alat berat, manusia hanya butuh beberapa jam untuk menyelesaikannya. Teknologi alat berat berperan dalam banyak bidang kehidupan. Industri, pertambangan, pertanian, perkebunan adalah beberapa contoh bidang kehidupan yang sangat terbantu oleh kemajuan dan perkembangan teknologi alat berat.
“Teknologi alat berat bisa dikatakan memegang peranan yang cukup vital dalam pengolahan dan pendayagunaan sumber daya alam”, ucap pak Zulkhafi sebagai salah satu penyedia alat berat terkemuka di Indonesia dari CV. Multi Banjar Sukses
Negara-negara maju berlomba-lomba untuk mengembangkan teknologi ini. Amerika, terkenal dengan Caterpillarnya. Jepang dengan Komatsu, Hitachi dan Kobelco. Korea dengan Hyundai dan Doosan. Jerman dengan Wirtgen Groupn. Italia, tak mau kalah dengan New Hollandnya. Begitu pula China. Negara terakhir ini juga meramaikan pasar teknologi alat berat degan merk Liu Gong dan Shantui. Dan masih banyak negara lain yang tak mau kalah. Negara-negara tersebut kemudian menjual produknya ke negara-negara yang memiliki potensi sumber daya alam melimpah, yang kebanyakan adalah negera-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam dan manusia. Dengan pendayagunaan dan pengolahan sumber daya yang dilakukan secara optimal, kesejahteraan bukanlah hal yang sulit dicapai oleh negeri ini. Teknologi alat berat memegang peranan yang cukup besar dalam dunia industri, pertambangan, pertanian, dan perkebunan. Dengan kemandirian teknologi Indonesia, khususnya di bidang alat berat, akan memberikan nilai positif yang lebih besar dalam pengolahan dan pendayagunaan sumber daya tersebut.
Suatu saat nanti, ketika kita melihat alat-alat berat, kiat akan bangga menyebut "itu produk Indonesia lho..."
Can we do it!!!
Yes, We can..
Info terkait – CV. Multi Banjar Sukses
0 komentar :
Posting Komentar