Sepatu Pria Dan Karakter Si Pemakai
Bukan hanya selimut atau bentuk tubuh yang bisa menyuarakan kepribadian seorang pria, namun sepatunya juga bisa menjadi wakil suara karakter mereka. Siapa sangka sepatu pria menyembunyikan makna tertentu? Bukan hanya sepenggal saja, malahan segalanya... Anda bisa menilai seberapa cermat pribadi seorang pria dari sepatu pria yang dikenakannya. Apakah mengkilap tersemir? Apakah terbuat dari bahan plastik? Apakah asli tapi palsu? Apakah ia biarkan belepotan setelah terkena lumpur?
Jika untuk kakinya sendiri saja ia memilih sepatu pria murahan, maka bagaimana Anda bisa berpikir bahwa ia akan merogoh koceknya dalam-dalam untuk mentraktir atau membelikan Anda baju? Dan, jika ia bahkan cuek dengan debu atau lumpur yang melekat pada permukaan sepatunya, maka kira-kira bagaimana reaksinya ketika Anda membutuhkan pertolongan atau perhatian darinya?
Jelas sekali bahwa pria yang tak bisa menghargai dan merawat sepatu pria dengan baik, juga tak bisa melakukan hal yang sama dengan Anda. Hal ini bukan berarti Anda sama dengan sepatunya, atau bahwa seorang pria harus mengenakan sepatu pria mahal baru bisa dikatakan jempolan. Pria pas-pasan yang hanya bisa membeli sepatu pria biasa tetap merupakan pria unggul jika ia memperlakukan sepatunya dengan hormat. Sebab ketika ia menghormati sepatunya, sebenarnya ia sedang menunjukkan bahwa dirinya memang pria terhormat yang layak dihargai.
Anda juga bisa membaca apakah ia seorang yang rapi atau tidak dari bagaimana ia mengikat tali sepatunya. Ya, sepatunya memang menyingkap banyak hal. Termasuk tipe player yang cenderung memilih sepatu mulut lancip.
Selain sepatu pria Ada lagi busana lain yang meneriakkan kepribadian pria. Yang ini mewakili seruan "menikahlah denganku sayang". Tipe pria 'nikahi aku' suka mengenakan blazer demi memberi kesan baik saat kencan. Pria yang ingin menghabiskan hidupnya bersama Anda akan memikirkan tiap detail demi membuat Anda berpikir bahwa ia benar-benar peduli.
Sumber: woman.kapanlagi.com
Temukan semuanya tentang iklan gratis, Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris
0 komentar :
Posting Komentar