18 April 2012

Tips Agar Tidak Memilih MC Wedding


MC wedding – Dalam sebuah acara, MC atau master of ceremony bertanggung jawab terhadap alur dan jalannya sebuah acara di mulai dari pembukaan hingga penutupan acara, sukses atau tidaknya sebuah acara bisa terlihat secara kasat mata melalui pembawaan dari seorang MC.

Seperti halnya acara lainnya, untuk sebuah acara pernikahan diperlukan sebuah MC wedding ceremony, sering kali kita menemukan MC wedding ceremony yang terkesan monoton dan sangat membosankan sehingga acara pernikahan yang berlangsung ceria terasa membosankan

Dan untuk anda yang hendak menyewa jasa MC wedding ceremony dalam pernikahan anda, sebaiknya memperhatikan tips sederhana berikut ini:

1. Sebelum menyewa seorang MC wedding ceremony sebaiknya anda memastikan track recodnya dalam membawa acara, bagaimana dia berbahasa dalam memimpin sebuah acara, bagamana jika MC wedding ceremony tersebut mengatasi masalah jika ditengah-tengah acara terjadi kesalahan ataupun kejadian diluar susunana acara.

2. Diskusikan acara yang akan ditampilakan terlebih dahulu, buatlah konsep untuk susunan acara, dan diskusikan dengan MC wedding ceremony yang hendak anda gunakan

3. Yang terpenting dari saat memilih MC wedding ceremony adalah Pastikan seorang MC wedding ceremony yang akan gunakan mampu menjadikan pengantin menjadi pusat perhatian bagi seluruh hadirin yang ada. Dia bukan orang yang malah membuat dirinya sendiri yang lebih menonjol atau mempromosikan dirinya terus-menerus. Terlebih lagi jika seorang MC wedding ceremony tersebut membawakan acara seolah  menggurui dengan mengatakan sesuatu yang belum tentu kebenarannya.

Semoga Bermanfaat

Info Terkait


Baju Tradisional Bali Untuk Pria




Baju Bali – Untuk daerah yang mengadalkan sektor parawisata sebagai pendapatan mereka, tentunya penjualan souvenir tak bisa terpisahkan baik itu yang berupa kerajinan ukiran maupun busana, tak terkecuali untuk pulau bali, pulau yang mengandalkan sektor parawisata sebagai penghasilan utama penduduknya menjadikan penjualan souvenir sebagai lahan subur untuk mendapatkan keuntungan.

Untuk anda yang pernah ke bali pastinya menemukan toko souvenir hampir disepanjang tempat-tempat wisata, salah satu yang di jual adalah busana. Dan busana yang paling banyak dicari adalalah busana khas bali.

Busana khas untuk setiap daerahnya memiliki ciri khas dan keunikannya tersendiri, dan itu semua tergantung pada jenis kegiatan, upacara, jenis kelamin dan status social mereka.

Sebut saja untuk baju bali pria pada umumnya terdiri dari Udeng (ikat kepala), Kain kampuh, Umpal (selendang pengikat), Kain wastra (kemben), Sabuk, Keris, Beragam ornamen perhiasan.Namun sering pula baju pria bali menggenkan baju kemeja, jas dan alas kaki sebagai pelengkap.

Berikut ini beberapa jenis baju bali pria:

Baju Bali Pria (payas) Gede / Agung, baju bali pria ini terdiri atas Destar, Keris, Kampuh + Umpal, Wastra lembaran, Sabuk, Alas kaki (optional) dan beberapa kelengkapan perhiasan diantaranya :Destar diganti dengan gelung / garuda mungkur, Rumbing / Anting-anting,Bebadong, Sesimping, Gelang kana, Gelang biasa, Gelang cokor, Ali-ali, Kain panjang disambung (lancingan)

Baju Bali Pria Jangkep / Lengkap, baju bali pria ini terdiri atas Destar, Kuaca (baju kemeja, lengan pendek, lengan panjang, jas), Kampuh + umpal, Wastra + lembaran, Sabuk, Alas kaki (optional), Keris (optional)

Baju Bali Pria Madya (sedang), baju bali pria ini biasanya terdiri dari Baju, Kampuh + umpal, Kain panjang, Sabuk, Alas kaki (optional) atau bisa juga terdiri atas Destar, Selempot, Kain panjang, Sabuk, Alas kaki (optional)

Baju Bali Pria Alit biasaya baju bali pria ini terdiri atas Baju (optional), Selempot, Wastra, Sabuk, Alas kaki (optional)

Info Terkait:

Katagori Sistem Pencahayaan Dalam Gedung

Rental Sound System – System pencayahan pada sebuah ruangan menjadi bagian penting dalam sebuah bangunan, dengan  lighting system in building yang tepat kita tak hanya mendapatkan pencahayaan yang optimal namun juga dapat mencegah akan pemanasan global, untuk mendapatkan pencayahaan yang optimal kita membutuhkan lighting system in building yang tepat.
lighting system in building pada dasarnya dikatagorikan menjadi lima jenis:

Lighting system in building secara langsung (direct lighting)
Pada metode Lighting system in building ini 90% lebih cahaya sengaja diarahkan langsung kepada sang objek. Dalam pengaturan cahaya metode ini dinilai paling efektif. Namun terdapat kelemahan yaitu penyinaran langsung maupun karena pantulan cahaya seringkali kita merasa silau. Agar mendapat hasil yg maksimal, dianjurkan tuk  langi-langit, dinding serta benda yg ada didalam ruangan perlu diberi warna cerah agar tampak menyegarkan

Lighting system in building Semi Langsung (semi direct lighting)
Tuk system Lighting system in building sekitar  60-90% cahaya ditujukan langsung pada objek yg perlu diterangi, namun sisanya dipantulkan ke langit-langit dan dinding. Dgn system Lighting system in building ini kelemahan sistem pencahayaan langsung dapat dikurangi. Diketahui bahwa langit-langit dan dinding yg diplester putih memiliki effiesiean pemantulan 90%, sebaliknya jika dicat putih effisien pemantulan antara 5-90%

Lighting system in building Difus (general diffus lighting)
Tuk sistem Lighting system in building  ini setengah cahaya 40-60% ditujkan kepada benda yg perlu disinari, dan sisanya dipantulka ke langit-langit dan dindng. Dalam pencahayaan Lighting system in building  ini termasuk sistem direct-indirect yakni memancarkan setengah cahaya ke bawah dan sisanya keatas. Pada sistem ini masalah baygan dan kesilauan masih ditemui.

Lighting system in building Semi Tidak Langsung (semi indirect lighting)
Tuk  sistem Lighting system in building  ini 60-90% cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding bagian atas, sedangkan sisanya diarahkan ke bagian bawah. Agar  mendapat  hasil yg maksimal dianjurkan langit-langit perlu diberikan perhatian serta dirawat dgn baik. Pada system Lighting system in building  ini masalah baygan praktis tidak ada serta kesilauan dapat dikurangi.

Lighting system in building Tidak Langsung (indirect lighting)
Tuk system Lighting system in building ini 90-100% pencahayaan ditujukan  ke langit-langit dan dinding bagian atas kemudian dipantulkan tuk menerangi seluruh ruangan. Dimaksudkan agar semua area p ada langit-langit dapat menjadi sumber cahaya, perlu diberikan perhatian dan pemeliharaan yg baik. Nilai lebih pada Lighting system in building ini adalah tidak menimbulkan baygan dan kesilauan sedangkan kerugiannya mengurangi effisien cahaya total yg jatuh pada permukaan kerja.

Info Terkait