24 April 2011

Cara Tepat Membuat Home Movie

Movie

1. Peralatan

Kamera

Tidak semua dari kita punya akses ke kamera video profesional atau bahkan handycam. Namun disekeliling kita pasti ada yang memiliki ponsel berkamera, kamera digital saku, atau kamera DSLR. Kecuali untuk model yang terlampau lama, kamera-kamera tersebut bisa merekam video. Mungkin kamu sudah punya, atau bisa juga pinjam punya temanmu. Jika bisa, usahakan pakai DSLR karena DSLR memiliki fitur fotografi yang komplit. Tapi jika kamu cuma ada kamera ponsel, jangan khawatir, tetap maju terus! Peralatan nomor dua, cerita nomor satu!

Pencahayaan

Apapun jenis kameramu, usahakan untuk merekam adegan di lokasi yang cukup cahaya. Jika kamu di dalam ruangan, kerahkan seluruh sumber cahaya yang kamu miliki. Misalnya: lampu belajar, lampu meja, lampu emergency. Silahkan bereskplorasi dengan sumber cahaya. Lakukan tes shooting. Arahkan lampu belajarmu ke subjek kamu. Terlihat baguskah? Atau mungkin kamu harus pantulkan ke dinding? Coba beberapa variasi dan tentukan mana yang terlihat bagus buatmu dan pada saat yang bersamaan juga terlihat natural dan sesuai dengan konteks adegannya.

2. Cerita


Ciptakan adegan yang segar

Seberapa sering kamu melihat orang bangun tidur atau orang berjalan sendirian sebagai adegan pembuka? Hindari hal-hal umum dan buka ceritamu dengan sesuatu yang baru. Mungkin aktivitas yang jarang dipakai di film. Di sebuah sinetron bertahun-tahun yang lalu, saya terkesan dengan adegan pembuka sebuah scene, yaitu Teuku Ryan sedang menggunting kuku ketika pintu rumahnya diketuk. Adegan tersebut bisa saja dengan mudahnya dibuat menjadi Teuku Ryan sedang membaca koran ketika pintu rumahnya diketuk. Tapi tentu adegannya akan mejadi sangat klise.

Gunakan “What if”

What if (bagaimana jika) adalah cara yang ampuh untuk menciptakan ide untuk sebuah cerita. Bagaimana jika… seorang debt collector menghadapi nasabah yang memiliki penyakit short term memory? Ia bisa saja menagih hutang tiap hari dan terus-terusan dibayar. Silahkan bermain-main dengan “what if” dan biarkan imajinasimu berkembang. Tentu, karena kamu membuat home movie, batasi imajinasimu jika menyangkut ke props (barang-barang pendukung) yang mahal. Pastikan elemen-elemen di cerita kamu adalah hal-hal yang sudah kamu punya, atau bisa kamu pakai dengan gratis atau murah.

3. Pengarahan

Adegan

Pengarahan atau direction adalah pekerjaan membuat materi tertulis menjadi “hidup”. Rancang filmmu supaya memiliki keseimbangan antara dialog dan bahasa tubuh. Jika di skenariomu tertulis: “di dermaga itu, Henny bertemu dengan Bara dan mengatakan kepadanya “aku sedih sekali harus berpisah, Bara.” Maka dalam pengadegannya, kamu bisa rubah menjadi: Henny melihat Bara datang, namun alih-alih menghampiri Bara, ia pergi ke sudut dermaga dan memandang ke matahari terbenam. Bara menghampiri Henny, lalu bertanya: “Ada apa?” Namun Henny hanya terdiam sambil tersenyum sedih. Dengan mengubah adegan tersebut, pesan tetap tersampaikan namun dengan cara yang lebih tersirat.

Baca Selengkapnya disini

Film Keren Little Red Riding Hood, Diangkat Ke Layar Lebar

Film - Kisah Gadis Kecil Berkerudung Merah ini kembali diangkat, kali ini dalam format layar lebar. Akankah berjalan klise dan dengan mudah kita tebak endingnya? Ketika masih kecil, kita pasti pernah diceritakan kisah Little Red Riding Hood, dimana seorang gadis kecil yang mengenakan kerudung merah bertemu dengan serigala dalam perjalanannya ke rumah nenek di tengah hutan.

Di kisah itu, sang serigala ingin segera memakan si anak namun takut untuk memakannya di tempat terbuka. Sang serigala pun mendekatinya lalu bertanya kemana ia akan pergi. Dengan polosnya, gadis kecil ini mengatakan tujuannya, yaitu ke rumah neneknya di dalam hutan sana. Sang serigala pun berpura-pura baik, menganjurkan gadis kecil ini untuk memetik bunga terlebih dahulu untuk nenek. Ia pun akhirnya mengikuti saran sang serigala.

Ketika si anak ini pergi mencari bunga, sang serigala buru-buru ke rumah si nenek, memakan si nenek, lalu akhirnya menyamar jadi nenek gadis kecil tersebut. Ketika sampai di rumahnya, si anak curiga dengan penampilan “nenek”nya yang aneh. Namun sebelum berhasil melarikan diri, si anak keburu dimakan serigala. Untungnya, ada seorang pemburu lewat dan menyaksikan kejadian itu. Maka sang pemburu pun membunuh si serigala dan merobek perutnya dan menyelamatkan nenek dan cucunya.

Dalam film adaptasi besutan sutradara Twilight, Catherine Hardwicke ini, kisah Little Red Riding Hood dimodifikasi menjadi cerita cinta dengan unsur monster di dalamnya. Peran utama Red Riding Hoodnya pun sudah tidak “little” lagi, melainkan menjelma jadi seorang gadis blonde cantik bermata besar yang diperankan oleh Amanda Seyfried.

Kasih tak sampai, perjodohan dan intrik rumah tangga menjadi tema utama dari cerita ini. Namun sayangnya, meskipun Amanda Seyfried dianggap brilian oleh kritikus dalam memerankan Valerie sang Red Riding Hood, aktingnya tidak didukung oleh pemeran pendukung dan skenario dari film itu sendiri. Para tokoh laki-laki dalam cerita ini dianggap tidak berkarakter dan skenarionya pun dianggap sangat klise.

Di website kritik film rottentomatoes.com, Red Riding Hood mendapat nilai sangat buruk, yaitu hanya 12% yang menganggapnya bagus. Namun di situs imdb.com, terjadi hal yang cukup menarik. Dengan skor rata-rata hanya 4.8 dari 10, dua vote tertinggi justru ada pada angka tertinggi dan terendah. 18.8% voter memberikan nilai 10, dan 14.5% memberikan nilai 1. Yang mana berarti yang memberikan nilai sempurna malah lebih banyak daripada yang menganggapnya buruk.

Mungkin hal ini memang kembali ke masalah selera dan target audience. Sebuah film, jika menemukan penonton yang tepat, akan tetap bisa menghibur. Penasaran anda termasuk golongan yang mana? Mari kita tunggu kehadirannya di bioskop Indonesia!

Berita Film Man of Steel Bocor di Internet

Movie - Sutradara Superman: Man of Steel, Zack Synder dan sang produser Christopher Nolan selalu mengunci rapat bibir mereka jika ditanya mengenai kemungkinan alur cerita dari proyek reboot film legendaris tersebut.

Namun, sebuah sinopsis yang akhir-akhir ini tersebar di jagat maya diduga menceritakan alur dari film yang akan dibintangi Henry Cavill tersebut.

Sinopsis itu bercerita bahwa Clark Kent pergi berkeliling dunia untuk meliput beraneka ragam peristiwa. Ketika ia sampai di Afrika Barat, Kent menggunakan kekuatan supernya untuk mengatasi krisis di negara tersebut. Kejadian ini membuat Kent berpikir dan akhirnya kembali ke Smallville untuk mencari jati dirinya yang sebenarnya dan apa makna dari keberadaannya.

Menurut situs Collider, alur cerita ini tampak cocok dengan informasi yang diberikan kepada agensi-agensi. Dimana studio-studio film menggunakan jasa agensi untuk mencari aktor, dan ketika mencari aktor-aktor untuk Man of Steel, mereka menuliskan sebuah sinopsis pendek supaya para calon aktor tersebut bisa mendapat gambaran mengenai ceritanya dan sinopsis tersebut hampir sama persis dengan yang tersebar di Internet.

Benar tidaknya informasi ini tentu hanya bisa diketahui ketika filmnya dirilis tahun depan. Namun jika synopsis ini benar, tentu akan menarik melihat aksi Superman yang beraksi membantu kemanusiaan di belahan dunia lain dan bukan di Amerika saja.