8 Juli 2011

Jenis-Jenis Pensi Sekolah Yang Wajib Di Ketahui





Siapa sih yang gak tau PENSI alias pentas kegiatan seni?? bagi lo yang masih duduk di bangku sekolah pasti sering dong dateng ke acara-acara pensi ini.. Pensi biasanya identik dengan sekolah, yang dimana adalah sebuah event yang diselenggarakan oleh sekolah untuk menunjukkan kreativitas dan juga keahlian dari siswa sekolah yang bersangkutan. Pensi biasa diadakan untuk memperingati hari jadi sekolah atau juga untuk hal-hal lain, biasa diadakan setahun sekali
Pensi ada 2 macam :
1. Pensi Internal
adalah pensi yang hanya boleh disaksikan dan dihadiri oleh kalangan tertentu saja. Misal hanya warga sekolah yang bersangkutan, jadi acara ini tidak diperbolehkan untuk umum.
2. Pensi Umum
Nah untuk jenis acara seperti ini, biasanya tiket dijual bebas kepada siapa saja yang ingin menonton.
untuk yang jenis ini ada beberapa hal yang harus diketahui walaupun tidak berlaku di semua sekolah,
- Acara dibagi menjadi 2 sesi, sesi pertama adalah acara internal yang dimana hanya diikuti oleh siswa-siswi saja dan belum dibuka untuk umum. Sesi kedua biasanya para penonton dari luar bisa masuk dan biasanya guest star akan tampil pada sesi ini.
Untuk segi keamanan dalam pensi tidak jauh berbeda dengan konser-konser musik pada umumnya, razia penonton mutlak dilakukan. Kalau dari pengalaman gue ke pensi pernah sampai 3 kali razia (tapi tetep ada barang haram yang lolos.hhe).
Untuk menjadi panitia di dalam pensi ini apalagi yang menghadirkan bintang tamu memang bukanlah pekerjaan mudah. Dari pengajuan proposal, izin dsb, kontak bintang tamu, pecetakan tiket dan sebagainya itu butuh sebuah kerja keras. Tidak hanya itu saja merekapun harus bertanggung jawab sampai selesai (gak kebayang capeknya)

Info Terkait - kegiatan seni

Batik Lukis Indonesia Lebih Laku Di Negeri Orang


Menggeliatnya pasar batik tulis di dalam negeri ternyata belum berpihak pada pelukis batik. Seperti yang dialami Darminto (46) pelukis batik asal Mendiro Gulurejo Lendah ini misalnya.Meski telah memulai usaha karya seni lukis batik sejak 1992 silam, hingga kini pasarannya di dalam negeri tak kunjung membaik. Justru selama ini ia selalu bergantung pada pasar asing, baik melalui Bali maupun langsung kepada buyer (pembeli, red) asing seperti Italia dan beberapa negara Eropa lainnya.




Namun order langsung dari buyer ternyata sangat rumit dan banyak kendala. Bahkan ia sempat merugi besar lantaran order dari Italia sebanyak 200 buah lukisan batik yang dikirimkannya, 70% ditolak karena dianggap cacat.
Sulitnya mengembangkan pasar batik lukis di dalam negeri, menurut Darminto,karena selama ini batik lukis tidak dianggap sebagai produk batik. Hal itu membuat produk batik lukis tidak pernah dilibatkan dalam berbagai kegiatan bisnis batik tulis di tanah air, sehingga batik lukis tidak pernah muncul ke permukaan.
“Saya berharap baik pemerintah maupun pelaku bisnis batik tulis di tanah air berkenan megikutsertakan produk batik lukis dalam semua momen bisnis agar dapat berkembang” kata Darminto.
Dibantu 20 karyawan, Darminto mampu memproduksi sekitar 40 buah lukisan batik setiap harinya. Namun khusus pada pembuatan pola dan proses pewarnaan, Darmanto sendiri yang menangani. Lukisan batik karya darminto kebanyakan bermotif pemandangan alam, hewan, bunga-bunga dengan alisan surealis maupun primitif. Lukisan batik ini rata-rata dijual pada kisaran harga 45 ribu rupiah hingga 200 ribu rupiah per

Info Terkait - karya seni

Peralatan Musik Yang Membantu Era Perkembangan Musik Di Indonesia


Apabila disimak lebih jauh lagi, ternyata hampir diseluruh wilayah Indonesia terdapat perangkat Gamelan dengan kombinasi perlengkapan yang bervariasi. Perangkat gamelan dari Batak, Minangkabau, Toraja, Buton, Maluku, Kalimantan dll.Tidaklah selengkap gamelan yang ada di Jawa – Bali sebagai pusat penyebaran kebudayaan yang tertua di Indonesia. Kombinasi penggunaan alat musik Tradisional dengan alat musik kaum pendatang banyak kita jumpai dewasa ini di Indonesia tapi kebanyakan alat musik ini hanya bisa di jumpai di tempat sewa alat musik





Seperti Orkes Melayu Deli (Sumatera Utara, Jambi, Palembang, Riau, Minangkabau) mempergunakan kombinasi Kendang dan Gong yang dipertemukan dengan Biola atau Accordeon.Lebih jauh dari berkembang lagi dengan penggunaan alat musik melody lainnya sehingga menjadi sebuah Big Band dengan ciri sentuhan kendangnya yang khas. Bahkan unsur Kendang Hindustan (Tabla) yang telah membentuk corak baru yang akhirnya terkenal dengan istilah “ Dangdut”,nama ejakan yang kemudian menjadi kelaziman.
Kolintang tradisional di Sulawesi Utara dan Maluku ini telah ditala sebagai mana lazimnya sebuah Xylophone atau Marimba, tetapi nama aslinya tidak berubah.
Calung di Jawa ditala dengan tangga nada Kromatik berbentuk Xylophone, sebagai mana juga Angklung dewasa ini telah ditala bahkan lebih terkenal dengan susunan Kromatik, dihimpun dalam permainan bersama dengan nama Akronim : Arumba yang merupakan singkatan dari Alunan Rumpun Bambu.

Info terkait - sewa alat musik