5 Juli 2011

Kondom Lukis Yang Berfungsi Anti AIDS


Kondom lukis hasil kolaborasi produsen kondom Proper Attire dengan Organisasi yayasan kesehatan The Keith Haring Foundation diluncurkan untuk membantu kampanye mencegah penularan AIDS. Lukisan di kondom tersebut merupakan karya seniman asal New York Keith Haring yang namanya melejit di awal tahun 80-an. Diharapkan dengan adanya kondom lukis ini, banyak orang akan tertarik untuk mempraktekkan seks dengan cara yang aman.




Seperti dilansir Zee News, Direktur Proper Attire, Rachel Molloy, menyatakan bahwa The Keith Haring Foundation adalah mitra yang paling tepat dalam proyek ini mengingat jasa-jasa mendiang Hering semasa hidupnya yang konsisten dalam menyuarakan anti AIDS.
"The Keith Haring Foundation adalah mitra tepat bagi kami. Semua yang telah dilakukan Hering semasa hidupnya menjadikannya sosok yang ideal dalam proyek ini," ujar Molloy.
Satu kotak yang berisi tiga kondom lukis dibanderol dengan harga 5,99 dolar AS yang bisa didapatkan di Butik MOCA di Manhattan dan Museum Seni Kontemporari yang juga memamerkan puluhan hasil karya Hering.

Info terkait - yayasan kesehatan

Mempelajari Metode Pijat Chiropractic


Sekilas tekniknya seperti teknik urut biasa. Seorang praktisi Chiropractic (disebut juga chiropractor) akan meraba-raba dan mengurut-urut punggung dalam mengobati seseorang. Tapi sebetulnya chiropractic tidak sesederhana itu. Tekniknya pun hanya boleh dilakukan oleh seseorang yang sudah ahli di bidang ini. Lalu, apa bedanya chiropractic dengan teknik urut biasa?





Prosedur tindakan penyembuhan yang paling umum dilakukan oleh chiropractor adalah ‘manipulasi tulang belakang’, yang disebut juga ‘penyesuaian Chiropractic‘. Tujuan manipulasi ini adalah untuk mengembalikan mobilitas sendi dengan memberikan semacam pijatan dengan tangan pada sendi yang kaku akibat adanya cedera pada jaringan otot disekitarnya. Cedera jaringan otot bisa disebabkan oleh aktivitas tunggal seperti mengangkat benda yang berat secara tiba-tiba, atau aktivitas yang dilakukan berulang seperti duduk dengan posisi tulang belakang yang salah dalam waktu yang cukup lama. Jaringan yang cedera akan menyebabkan perubahan fisik dan kimia, yang dapat menyebabkan timbulnya radang dan pembengkakan, nyeri, dan gerakan menjadi terbatas. Tindakan manipulasi atau penyesuaian tadi akan mempengaruhi sendi dan otot agar lebih lemas dan tidak terlalu kaku, sehingga rasa nyeri bisa berkurang, dan perlahan-lahan cedera jaringan yang dialami akan sembuh dengan sendirinya.
Chiropractic saat ini telah diketahui sebagai salah satu teknik pengobatan non-invasif dan bebas obat untuk mengobati nyeri punggung, nyeri leher, nyeri sendi, sakit kepala dan gangguan neuromusculoskeletal lainnya. Walaupun metode Chiropractic memiliki tingkatan keamanan yang amat baik, sebetulnya tidak ada satu tindakan pengobatan pun yang benar-benar bebas efek samping dan resiko.
Namun resiko-resiko yang berhubungan dengan Chiropractic bisa dibilang sangat kecil. Kebanyakan pasien bisa segera merasakan efek pengobatan setelah diberi tindakan, namun beberapa orang juga mengalami rasa nyeri ringan, seperti orang yang habis berolahraga. Literatur terbaru menunjukkan bahwa rasa tidak nyaman atau nyeri setelah tindakan manipulasi tulang belakang umumnya berangsur-angsur hilang dalam 24 jam.


Info Terkait – Chiropractic

Susu Fermentasi Olahan Cocok Untuk Pencernaan


Setelah sukses dengan produk yoghurt Activia, Danone Dairy Indonesia meluncurkan varian terbaru minuman susu fermentasi Activia. Minuman sehat ini ditujukan untuk semua anggota keluarga. Produk terbaru ini juga mengandung Bifidus animalis lactis DN 173010 yang telah teruji secara klinis membantu memperlancar pencernaan.




"Activia susu fermentasi ini bisa menambah pilihan bagi keluarga Indonesia untuk memelihara kesehatan pencernaan," kata Gift Samabhandu, Direktur Pemasaran  PT Danone Dairy Indonesia.
Ia menambahkan, dibandingkan dengan negara lain, tingkat konsumsi yoghurt di Indonesia sangat rendah meski gangguan penyakit pencernaan relatif tinggi. "Hasil survei kami menunjukkan, 25 persen responden sering mengalami gangguan pencernaan," katanya.
Yoghurt atau susu fermentasi merupakan sumber prebiotik yang akan membantu menjaga kesehatan fungsi pencernaan dan meningkatkan imunitas tubuh. Gaya hidup modern yang minim aktivitas fisik dan pola makan kurang serat membuat penyakit yang terkait dengan pencernaan, seperti diare dan konstipasi atau tifus, cukup tinggi di Indonesia.Hadir dalam kemasan botol, produk susu fermentasi ini lebih praktis karena siap minum. Danone Dairy Food pun sudah memproduksi yoghurt sejak tahun 1919. Saat ini merek global ini telah hadir di 44 negara, termasuk Indonesia.


Info Terkait – penyakit pencernaan