15 April 2011

Susu Kedelai Nikmat Dan Sehat

Health - Susu dari kacang kedelai? Ya benar! Susu yang berasal dari olahan kacang kedelai ini ternyata tidak kalah pentingnya. Jika dulu meminum susu kedelai identik dengan kurang gizi, kini mitos tersebut buyar sudah. Minum susu kedelai dua gelas sehari terbukti baik untuk kesehatan kita. Sudah coba?

Di dalam segelas susu kedelai terdapat zat selulosa dalam jumlah besar sehingga dapat mencegah penyerapan gula secara berlebihan. Sehingga dengan mengkonsumsi susu kedelai secara teratur kita dapat mencegah dan mengurangi resio terkena diabetes.

Magnesium dan kalsium dalam susu kedelai juga terbukti dapat mengurangi lipid dan memperbaiki aliran darah pada otak sehingga secara efektif mencegah terjadinya infarksi dan pendarahan otak. Lecitin dalam susu kedelai juga dapat mengurangi kematian sel otak serta memperbaiki fungsi otak.

Dan yang peling penting, dalam susu kedelai terdapat steroid, kalium, magnesium dan kalsium yang dapat memperkuat dan meningkatkan aliran darah, meningkatkan nutrisi ke otot jantung, menurunkan kolesterol serta meningkatkan aliran darah untuk mencegah kejang-kejang. Minum satu gelas susu kedelai setiap hari dapat menurunkan hingga 50 % serangan jantung.

Temukan semuanya tentang Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris, iklan gratis

Kamu Jatuh Cinta? Pliiiiiis Deh, Jangan Ngekang Pasanganmu.

Lifestyle - MEMPERTAHANKAN keselarasan rasa, ucapan, dan pilihan bersikap, sebenarnya satu garis lurus yang saling berhubungan. Kalau diarsir, akan membentuk satu gabungan yang tak terpisah. Tapi menggabungkan itu dalam garis lurus itulah tantangannya, karena bukan perkara mudah. Amat sulit malah. Ada toleransi, pemahaman, dan kesepakatan hati. Kalau tidak, yang terjadi adalah benturan yang bertubi-tubi.

Dalam sebuah hubungan, yang namanya ‘arus-pendek’ akan sering terjadi. Apalagi ketika intensitas relasi itu adalah intens, kemungkinan-kemungkinan untuk gesekan, pasti akan lebih besar. Pilihannya hanya dua, membesar yang akhirnya mengacaukan relasi itu, atau mengecil dengan merendahkan tempo kesombongan dan mau belajar dar orang lain.

Ok, sebutlah cinta. Jujur, ketika kita mencari pasangan [kekasih atau istri], hal pertama yang kita harus sadari adalah, mencari titik temu ego masing-masing. Ada yang ketemu dan hubungannya lancar-lancar saja. Tapi ada yang tetap mencari dan pilihan-pilihan yang menyakitkan harus diambil.

Saya bukan tipe seperti rohaniwan yang kerap berceloteh soal kebaikan [dan mereka memang aslinya baik kok]. Saya memilih sebuah relasi atau hubungan yang platonic. Mengangkat tenggang rasa sebagai panglima, dan merendahkan ego dalam katub yang kemudian kita kunci rapat-rapat.

Kalau kita cepat tersinggung, marah, atau sensitive untuk hal-hal yang sebenarnya bisa kita “maafkan” -- itu artinya rasa untuk menerima orang lain apa adanya, masih sedikit terganjal. Atau juga, justru rasa memiliki demikian besar, sehingga harus membentuk orang itu seperti yang kita minta?

Yang saya ingin katakan, menyayangi, menerima orang lain dalam hidup kita, mencintai seseorang dengan tulus, dan memilih dia dalam relasi cinta kita, adalah menerima dengan utuh, memberikan masukan dengan kasih sayang. Merubah dan berubah, adalah bonus dalam sebuah relasi yang sehat. Kalau saya, jika memang masuk akal dan bisa diterima dengan baik, kenapa tidak kita melakukan apa yang dia minta?

Mencintai, menyayangi, mengasihi, adalah bentuk kasih agape kepada manusia lain. Kalau saya merasakan hal itu, sebisa mungkin [dan selama mungkin], saya menerima semua kekurangan dan kelebihannya.

Ingin Jatuh Cinta Lagi

Relationship - Jatuh cinta memang bisa bikin kita bahagia. Tapi juga sekaligus bisa berbahaya. Percaya?

Bila kita jatuh cinta pada orang yang tepat, di waktu yang tepat, pasti akan berlanjut bahagia. Tapi bila kita jatuh cinta pada waktu dan sosok yang salah, wah, bisa dipastikan semua urusan akan jadi runyam dan rempong!

Sebenarnya apa sih yang terjadi dalam tubuh saat kita jatuh cinta? Menurut para pakar Universitas Loyola, yang melakukan penelitian di tahun 2010 lalu, "ketika jatuh cinta, aliran darah ke pusat otak akan meningkat." Peningkatan aliran darah tersebut terjadi di bagian otak yang juga bertanggung jawab saat orang mengalami kecanduan obat. Jadi jika dibilang cinta itu seperti candu yang membuat kita ketagihan, hampir dipastikan benar!

Indera perasa pada tubuh akan merespons beberapa hal, sebelum mengirimkan senyawa “tertarik” pada otak. Misalnya, bau tubuh seseorang juga memainkan peranan penting untuk menarik perhatian lawan jenis. Kita menyukai orang dengan penampilan dan bau yang hampir mirip dengan orang tua atau orang yang spesial di hati kita.

Setelah itu hormon dan kelompok saraf tertentu di tubuh kita akan “memainkan” peranannya sehingga terciptalah perasaan cinta atau tergila-gila tersebut. Kelompok saraf penghantar seperti dopamine, adrenalin, norepinepherine, serotonin, yang biasa disebut monoamines memainkan peran penting di sini.

Temukan semuanya tentang Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris, iklan gratis