7 April 2011

Bunga Kamboja, Jangan Takut Sama Mitosnya !!

Flowers - Setiap mendengar nama bunga Kamboja, ingatan kita pasti tertuju pada suasana berkabung dan duka cita. Apalagi jika melangkahkan kaki di area pemakaman umum, tampaklah deretan pohon Kamboja menaungi teduh makam yang berjejer membisu. Ya, bunga Kamboja memang lekat kaitannya dengan kematian dan peristiwa duka cita. Tapi ternyata si Putih ini juga punya manfaat lain dalam kehidupan manusia.

Pertama, pergeseran trend bunga membawa bunga Kamboja menjadi salah satu bunga yang ditanam juga di pekarangan rumah tinggal. Jadi kesan angker langsung sirna berganti dengan kecantikan bunganya yang rimbun menghiasi dahan. Ini bisa terjadi karena para praktisi dan ahli bunga terus mengembangkan variasi bunga kamboja dengan system kawin silang. Dari sanalah muncul berjenis-jenis Kamboja dengan warna yang sangat variatif. Tak cuma putih dan merah muda, tapi juga kuning, merah maroon, oranye, dan sebagainya.

Kedua, Kamboja juga memiliki beberapa khasiat. Batangnya mengandung getah putih yang mengandung damar, kautscuk, senyawa sejenis karet, senyawa triterpenoid amytin dan lupeol. Tetapi, hati-hati, kulit batang kamboja mengandung senyawa plumeirid, atau sejenis senyawa glikosida beracun. Karena bersifat racun dan bisa mematikan kuman, getah kamboja dengan dosis tertentu berguna sebagai obat sakit gigi atau obat luka. Sementara kulit batangnya sangat efektif untuk mengurangi sakit karena memar dan pecah-pecah pada telapak kaki.

Ketiga, bunga ini ternyata juga digemari sebagai bunga parsel. Jenis yang digunakan adalah Kamboja Jepang atau Adenium. Kini adenium tak hanya berwarna polos merah atau putih, melainkan sudah berkembang jadi silangan antar spesies dengan variasi warna dan motif yang sangat cantik. Karenanya, tak mengherankan bila jenis ini sangat laris dan digemari sebagai bunga parsel. Bentuk artistik dan ketahanan hidupnya yang tinggi juga menjadi alasan utama.

Nah, terbukti kan bahwa Kamboja tidak seangker dan semistis namanya lagi. Bunga ini terbukti juga digemari penikmat bunga dan masyarakat pada umumnya. Tertarik menanamnya di pekarangan rumah anda?

Tips Mentata Taman Dalam Ruangan





Desain Interior - Kehadiran taman dalam ruangan bukanlah impian yg sulit untuk diwujudkan. Anda tinggal menyesuaikannya dgn desain interior hunian dan selera.

Dalam benak Anda, pasti sudah terbayg desain interior innercourt  yg diinginkan. Nah, sebelum mendesain taman dalam ruang bersama landscapper , ada beberapa aspek yg tak boleh dilupakan, yaitu:

Cahaya
Taman membutuhkan cahaya matahari untuk proses fotosintesis. Bila cahaya kurang, tanaman akan kesulitan untuk mengolah nutrisinya sehinga tanaman kelihatan seperti kekurangan pupuk. Ciri-ciri tanaman yg kekurangan cahaya adalah daun yg menguning dan bentuk tanaman yg memanjang (etiolasi) sehingga tanaman menjadi lemah dan mudah patah.

Untuk menyiasati cahaya di dalam ruangan, gunakan lampu khusus yg menggantikan matahari. Sebagai gambaran dgn lampu berkekuatan 70 watt, ia dapat menerangi ruangan 4 meter persegi.

Walaupun demikian, akan lebih aman jika Anda memilih tanaman yg tidak membutuhkan cahaya terlalu banyak seperti jenis dracena , phylodendron , aglaonema  dan lumut. Sebagai pengganti rumput untuk taman indoor  bisa digunakan jenis Selaginnela .

Sistem Drainase
Sistem drainase harus dibuat di awal untuk membuang kelebihan air pada media tanam. Caranya bisa dgn menggunakan pipa yg diberi lubang kemudian disalurkan ke pembuangan.

Penyiraman
Dalam desain interior Untuk tanaman indoor  penyiraman dilakukan lebih sedikit daripada outdoor  karena kebutuhan air lebih minim, misalnya sekali sehari.

Nutrisi & Media Tanam
Media tanam yg digunakan sebaiknya memiliki porositas yg tinggi sehingga air tidak menggenang dan pupuk tidak tercuci karena penyiraman. Misalnya zeolit, red lavarock , sekam bakar, cocopeat . Hindari menggunakan media tanam yg mudah tergenang sebab memungkinkan adanya cacing atau binatang lainnya.

Taman kaktus biasanya ditata dgn menggunakan material-material yg biasa terdapat di gurun pasir, yaitu batu-batu, koral, pasir, dan aneka jenis tanaman kaktus. Media yg digunakan adalah pasir kasar dan pupuk kandang dgn perbandingan 3:1.


Sumber: tabloidnova.com

Temukan Info Lain Seputar Desain Interior

Bagaimana Kalau SPERMA Ketelan, Berbahaya Ga ?

Sex - Oral seks merupakan salah satu variasi seks yang banyak dilakukan oleh pasangan suami istri untuk mengatasi kejenuhan dalam melakukan hubungan seks yang wajar dengan posisi penetrasi pada vagina. Beberapa pasangan justru melakukan secara teratur, misalnya pada saat istri sedang menstruasi, saat istri sedang kehilangan mood seksual, atau ketika suami mengalami kelelahan akibat aktifitas flsik, seringkali seks oral menjadi salah satu jalan keluar. Its okey!

Sebagai bagian dari variasi seks memang tidak menjadi sebuah keharusan, karena toh masih banyak juga seorang istri yang merasa kurang nyaman, jijik atau malas melakukan variasi ini, apakah dilakukan suami pada vagina istri, sebaliknya mulut istri dengan penis suami. Hal ini sangat tergantung sekali dengan pengalaman seks pasangan atau pemahaman tentang seks. Pada seks oral yang dilakukan istri pada penis suami, memang terkadang sering berakhir pada ejakulasi di dalam mulut, sehingga tanpa sadar bisa saja sperma tertelan oleh istri.

Hal ini bukan termasuk sesuatu yang berbahaya, karena sperma merupakan salah satu produk organ seks pria (testis) yang berada dalam kondisi yang sangat bersih, steril, selama pasangan tidak sedang terinfeksi penyakit kelamin. Beberapa ahli justru sering mengatakan kalau di dalam sperma terkandung sejumlah protein yang baik, yang ketika masuk ke dalam tubuh akan berinteraksi dengan protein tubuh yang lain.

Jadi saya kira tidak ada masalah, sehingga selama masih bisa dinikmati kedua pasangan… kenapa takut? Termasuk juga ketika seks oral dilakukan pada saat istri sedang hamil pun gpp, asalkan seperti yang saya ungkap di depan, kondisi organ reproduksi pria dan wanita dalam keadaan sehat!

Normal dan tidak normal, tidak bisa dijadikan sebuah patokan, karena hal ini tergantung norma masyarakat sekitar. Tapi menurut hemat saya, selama dilakukan oleh pasangan suami istri yang sama2 sehat, kenapa takut?