30 September 2010

Benarkah Terapi Musik Redam Hipertensi???




Alunan Musik. Rangkaian bunyi-bunyian indah itu ternyata memiliki pengaruh luar biasa untuk kesehatan tubuh. Bahkan musik dapat menjadi terapi mujarab bagi penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Menurut hasil penelitian yang didiskusikan para pakar kesehatan di New Orleans baru-baru ini, terapi musik selama 30 menit sehari terbukti mampu menggantikan terapi obat-obatan hipertensi.

Riset dilakukan terhadap 48 penderita hipertensi berusia 45-70 tahun. Sebanyak 28 orang di antaranya diminta menjalani terapi musik dengan mendengarkan musik klasik atau musik tradisional India selama 30 menit sehari. Sedangkan 20 orang lainnya dibiarkan melakukan aktivitasnya seperti biasa.

Dari Riset tersebut, diketahui setelah melakukan terapi musik selama sebulan, tekanan darah 28 penderita hipertensi itu menjadi normal. Sedangkan tekanan darah 20 penderita hipertensi yang tak melakukan terapi musik masih terukur tinggi.

Dalam Terapi musik diketahui bahwa Rangsangan musik ternyata mampu mengaktivasi sistem Limbik yang berhubungan emosi. Saat sistem Limbik teraktivasi otak menjadi rileks. Kondisi inilah yang memicu tekanan darah menurun.

Dalam Terapi musik, Alunan musik juga dapat menstimulasi tubuh untuk memproduksi molekul nitric oxide (NO). Molekul ini bekerja pada tonus pembuluh darah yang dapat mengurangi tekanan darah.

Cara Menjalini Terapi Musik :

Cobalah Untuk Mendengarkan musik 20-30 menit setiap hari

Usahakan dalam keadaan duduk atau berbaring sambil memejamkan mata.

Dalam mendengarkan musik aturlah nafas serileks mungkin.

Gunakan headphones agar tak terganggu suara lingkungan sekitar

Dengarkan jenis musik yang bersifat rileks dengan tempo sekitar 60 ketukan per menit seperti musik klasik karya Mozart

sumber : vivanews.com
Temukan semuanya tentang Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris, iklan gratis

Mengenal 10 Jenis Terapi Autis



Berikut ini ada 10 jenis terapi autis yang benar-benar diakui oleh para professional dan memang bagus untuk autisme.
1) Applied Behavioral Analysis (ABA)
ABA adalah jenis terapi autis yang telah lama dipakai , telah dilakukan penelitian dan didisain khusus untuk anak dengan autisme. Sistem yang dipakai adalah memberi pelatihan khusus pada anak dengan memberikan positive reinforcement (hadiah/pujian). Jenis terapi autis ini bias diukur kemajuannya. Saat ini terapi inilah yang paling banyak dipakai di Indonesia.
2) terapi autis Wicara
Hampir semua anak dengan autisme mempunyai kesulitan dalam bicara dan berbahasa. Biasanya hal inilah yang paling menonjol, banyak pula individu autistic yang non-verbal atau kemampuan bicaranya sangat kurang.
3) terapi autis Okupasi
Hampir semua anak autistik mempunyai keterlambatan dalam perkembangan motorik halus. Gerak-geriknya kaku dan kasar, mereka kesulitan untuk memegang pinsil dengan cara yang benar, kesulitan untuk memegang sendok dan menyuap makanan kemulutnya, dan lain sebagainya. Dalam hal ini terapi okupasi sangat penting untuk melatih mempergunakan otot -otot halusnya dengan benar.
4) Terapi Fisik
Autisme adalah suatu gangguan perkembangan pervasif. Banyak diantara individu autistik mempunyai gangguan perkembangan dalam motorik kasarnya.
Fisioterapi dan terapi integrasi sensoris akan sangat banyak menolong untuk menguatkan otot-ototnya dan memperbaiki keseimbangan tubuhnya.
5) terapi autis Sosial
Kekurangan yang paling mendasar bagi individu autisme adalah dalam bidang komunikasi dan interaksi. Banyak anak-anak ini membutuhkan pertolongan dalam ketrampilan berkomunikasi 2 arah, membuat teman dan main bersama ditempat bermain. Seorang terqapis sosial membantu dengan memberikan fasilitas pada mereka untuk bergaul dengan teman-teman sebaya dan mengajari cara2nya.
6) Terapi Bermain
Meskipun terdengarnya aneh, seorang anak autistik membutuhkan pertolongan dalam belajar bermain. Bermain dengan teman sebaya berguna untuk belajar bicara, komunikasi dan interaksi social. Seorang terapis bermain bisa membantu anak dalam hal ini dengan teknik-teknik tertentu.
7) Terapi Perilaku.
Mereka banyak yang hipersensitif terhadap suara, cahaya dan sentuhan. Tak heran bila mereka sering mengamuk. Seorang terapis perilaku terlatih untuk mencari latar belakang dari perilaku negatif tersebut dan mencari solusinya dengan merekomendasikan perubahan lingkungan dan rutin anak tersebut untuk memperbaiki perilakunya,
8) Terapi Perkembangan
Floortime, Son-rise dan RDI (Relationship Developmental Intervention) dianggap sebagai terapi autis perkembangan. Artinya anak dipelajari minatnya, kekuatannya dan tingkat perkembangannya, kemudian ditingkatkan kemampuan sosial, emosional dan Intelektualnya.
9) Terapi Visual
Individu autistik lebih mudah belajar dengan melihat (visual learners/visual thinkers). Hal inilah yang kemudian dipakai untuk mengembangkan metode belajar komunikasi melalui gambar-gambar.
10) Terapi Biomedik
Terapi autis biomedik. Anak-anak ini diperiksa secara intensif, pemeriksaan, darah, urin, feses, dan rambut. Semua hal abnormal yang ditemukan dibereskan, sehingga otak menjadi bersih dari gangguan.

sumber: www.autis.info
Temukan semuanya tentang Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris, iklan gratis

Humor dan Terapi Kesehatan



Semua orang pastinya mempunyai rasa humor, yaitu kemampuan untuk melihat segi kejenakaan dari kehidupan, tetapi tidak semua orang mampu merasakanya secara optimal dan menunjukkannya secara ekspresif. Humor bisa menyebabkan kelucuan hingga membuat kita bisa tersenyum dan tertawa. Secara fisik dan psikis, tersenyum dan tertawa membuat kondisi kita rileks, senang dan segar. dan dapat menjadi Terapi kesehatan lain yang mudah dan murah.

Dikutip dari seorang psikiater asal India (Mumbai) yang juga pendiri Laughter Club International dengan 70 cabang negara bagian menyatakan bahwa tertawa merupakan Terapi kesehatan lain. yang membedakan frekuensi tertawa antara anak-anak dan orang dewasa adalah karena faktor logika. “Anak-anak bisa tertawa tanpa sebab karena otaknya belum mengerti tentang logika, tapi orang dewasa tertawa jika menurut logikanya ada yang lucu. Jadi jika tidak ada logikanya, ia tidak tertawa,” jelas dokter yang juga menulis buku Laugh For No Reason tersebut.

Pertama, humor dapat menjadi Terapi kesehatan lain yang menstabilkan kondisi psikis seseorang, yakni bisa mengurangi kecemasan dan menghilangkan stress, sehingga berpengaruh dalam meningkatkan kesehatan mental. Dengan tertawa, hormon anti stres (endorphin) akan dilepaskan dan akan mengalahkan hormon pemicu stres (cortisol, adrenalin, epinephrine) yang keluar ketika stres. dan bisa menjadi Terapi kesehatan lain. Hal ini bisa mengurangi tekanan darah yang merupakan penyebab berbagai penyakit.

Kedua, Terapi kesehatan lain berupa humor dapat mengembalikan kondisi kesehatan dan kekebalan tubuh, sehingga mampu mencegah penyakit. Pada saat kita tertawa, sistem kekebalan tubuh dan sistem pada tulang, pembuluh darah jantung maupun otot bekerja lebih aktif. Tertawa terbahak-bahak diketahui bisa meningkatkan sistem imun dalam tubuh dengan cara memicu produksi sel-sel limfosit yang bertindak sebagai pembunuh stres alami yang menurut para peneliti menjadi pemicu hampir 70% penyakit, mulai dai hipertensi, jantung, depresi, insomnia, migrain, pikun, alergi, dan lain-lain. Studi ilmiah membuktikan bahwa terjadi penurunan 10-20 mm tekanan darah ketika seseorang tertawa selama 10 menit.

Ketiga, Terapi kesehatan lain berupa humor efektif dalam menstimulasi pikiran dan perasaan positif karena humor membuat hati kita senang. Perasaan senang ini menjadi energi positif yang mendorong meningkatnya mood, lebih mudah berpikir, menemukan ide-ide baru yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya, sehingga kita lebih kreatif dan lebih bersemangat melakukan aktivitas.

Keempat, humor bermanfaat dalam menjalin relasi sosial dan meningkatkan kualitas aktivitas kita sehari-hari. Humor bisa membuat kita tertawa dan merasa senang. Hati senang biasanya akan membuat kita bersikap lebih baik terhadap orang lain, sehingga kita bisa disukai dalam pergaulan. Selain itu, kemampuan menciptakan humor bisa membuat kita lebih mudah berkomunikasi dengan orang lain dan bisa membangun relasi sosial secara intensif. Komunikasi yang baik akan menunjang kesuksesan kita dalam berkarya dan berusaha. Dengan demikian, menjadikan humor sebagai terapi setiap hari bisa meningkatkan kualitas kesehatan.

Semoga bermanfaat

Sumber: niahidayati.net
Temukan semuanya tentang Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris, iklan gratis