28 Desember 2010

Ketatnya Persaingan Bisnis Waralaba : Indomaret Dan Alfamart




Pengertian Konsep bisnis waralaba (franchise) dewasa ini telah menjadi salah satu trendsetter yg memberi warna baru dalam dinamika perekonomian Indonesia. Setidaknya dalam tiga tahun terakhir, animo masyarakat Indonesia terhadap munculnya peluang usaha waralaba sangat signifikan. Animo ini terefleksi pada dua cermin yakni : jumlah pembeli waralaba dan jumlah peluang usaha (business opportunity) yg terkonversi menjadi
waralaba.

Mengenal Ciri Bisnis Waralaba Yg Baik

Sebelum Menjatuhkan pilihan  jenis bisnis waralaba yg akan dijadikan mitra bisnis, tentu kita harus mengenal binis waralaba yg dimaksud. Salah satunya dgn mengenal ciri-ciri bisnis waralaba yg baik. Bisnis Waralaba yg baik biasanya :

1. Memiliki program pendampingan dan  pelatihan bagi mitranya. Sehingga hal ini bisa bermanfaat bagi mitra untuk juga mendapatkan bekal sebelum benar-benar dilepas secara mandiri untuk mengelola bisnis waralaba tersebut.

2. Mau memberikan solusi atas masalah yg dihadapi oleh mitra. Dgn demikian ada imbal balik antara keuntungan yg didapat pemilik waralaba dan mitra.

3. Memiliki korelasi antara satu gerai dan gerai lain yg masih berada dalam naungan merk waralaba. Dgn demikian, antar gerai waralaba bisa muncul kerjasama dan bukan saling menjatuhkan.

Persaingan Indomaret Dan Alfamart Dalam Bisnis Waralaba

Dalam skala nasional, perkembangan bisnis waralaba semacam "minimarket" juga sangat baik. Sebagai contoh indomaret dan alfamart. Bagaimana tingkat persaingan kedua bisnis waralaba ini

Bicara soal bisnis franchise di Indonesia, ada 2 nama besar brand ritel yaitu Indomaret dan Alfamart yg cukup eksis saat . Tidak hanya bersanding berdekatan di berbagai lokasi

Mungkin tak banyak yg bisa dibandingkan kedua kompetitor ini. Total investasi, pembagian royalti, dan fasilitas yg diberikannya pun hampir sama.

Untuk bergabung dalam franchise Alfamart, dibutuhkan investasi sebesar Rp 300-380 juta di luar sewa bangunan dgn biaya rotalti pada kisaran 2-3% selisih omzet dgn nilai bawah tiap golongan.

Begitu pula dgn Indomaret, total investasi yg dibutuhkan yaitu Rp 300 juta atau Rp 350 juta di luar sewa bangunan, tergantung kategori fasilitas yg didapat. Pemberian royaltinya antara 2-4% dari omzet.

Persyaratannya pun hampir sama, karena terkait dgn Undang-Undang mengenai waralaba. Dari pameran ini, kedua brand ritel ini menargetkan 10% dari usulan lokasi yg diterima untuk pembangunan toko baru.

Tomy selaku Regional Franchise Manager Alfamart. mengungkapkan selama ini terlihat kedua toko saling berdampingan di lokasi yg berdekatan karena potensi pasar masih ada bahkan ada peningkatan potensi karena pengembangan wilayah.

"Ibarat kue di mana semutnya banyak yg datang. Artinya kue dibagi dua masih bisa dong. Kita menilai apakah masih ada potensi, selama potensi masih ada, kita akan bangun," ujarnya.

sumber:detik.com

Temukan Info Lain Seputar Peluang Usaha 

0 komentar :