21 Oktober 2010

Tips Membuat Mertua Jadi Terkesan



Momok bertemu calon ibu mertua sepertinya menjadi hal yang menyeramkan bagi sebagian besar wanita. Betapa tidak, Anda akan bertemu dengan wanita pertama dalam hidup calon suami Anda. Anda harus bisa mengambil hatinya juga untuk mendapat restu darinya untuk menjadi wanita pendamping kekasih Anda. Kesan pertama akan sangat menentukan. Bagaimana mengatasi rasa panik tersebut?

Berikut adalah beberapa tips untuk membantu perjalanan pertemuan tersebut berjalan lebih landai:
Buat batasan.
"Cobalah untuk melakukan pertemuan di sebuah tempat yang netral, seperti restoran atau kafe," saran Lisa Altalida, penulis Dating Boot Camp: Conquering the Dating Obstacle Course. "Buat batasan waktu yang disepakati bersama pasangan Anda. Waktu sekitar satu jam setengah sekiranya cukup. Pastikan Anda dan pasangan sudah menyetujui hal ini, sehingga tak perlu memberikan kode-kode tertentu yang bisa tertangkap calon mertua."

Kesan pertama.
Coba bawakan sesuatu yang disukai oleh si calon ibu mertua. Tanyakan pasangan Anda akan kesukaan si calon mertua, jika masih dalam hal yang wajar misal, si calon ibu mertua menyukai karangan bunga, bawalah. Hal ini akan menjadi impresi pertama yang menyenangkan dan menjadi hal yang menyenangkan untuk dibicarakan sambil "pemanasan" sebelum mulai menjalani waktu pertemuan tersebut.

Rebut perhatiannya.
"Tanyakan hal-hal mengenai dirinya. Hal ini akan membuat si calon ibu mertua merasa spesial. Melakukan hal seperti ini membuat si ibu merasa lebih baik dan tidak tampak sebagai ancaman di mata calon ibu mertua. Calon ibu mertua pun akan kesulitan untuk mencari hal yang bisa ia jadikan bahan untuk mengkritisi si calon menantu. Akan sulit untuk mencari kesalahan si calon menantu jika sikapnya hangat, tidak egois, serta tidak sombong selama pertemuan pertama."

Jaga emosi.
Bahkan jika si ibu masih belum tergerak, atau bahkan masih bersikap kasar, jangan terperangkap dalam permainannya. Tetap jaga perasaan Anda dan sopan santun, berfokuslah untuk melewati masa sulit tersebut.

Bersikap penuh kasih, tetapi tidak intim.
Cobalah untuk bersikap penuh afeksi kepada putranya, namun jangan berlebihan. Hal-hal yang berkaitan dengan gerakan intim, seperti kecupan, usapan berbau seksual, atau mengatakan hal-hal yang sifatnya menyinggung hal seksual sebaiknya dihindari total. Sentuhan lembut pada lengan, tangan, atau punggung si calon suami masih bisa ditolerir. Memanggilnya dengan panggilan sayang, juga masih diperbolehkan asal tidak berbau hal yang seksual.

Kumpulkan informasi.
Sebelum berangkat, cobalah untuk bicara santai dengan pasangan Anda mengenai isu-isu atau sikap yang harus dihindari saat berhadapan dengan ibunya. Misal, jika pertemuan ternyata berlangsung di rumahnya, dan si ibu yang akan memasak, coba tanyakan pada calon suami, akankah si ibu keberatan jika Anda membantu? Kadang ada ibu yang tak suka jika agenda memasaknya diganggu orang lain.

Pada intinya, cobalah untuk menjaga segalanya tetap dalam perspektif yang baik dan sesuai dengan si ibu. Apa yang paling diinginkan si ibu adalah pacar si anak berada di tangan wanita yang bisa mengurus dan mengasihi anaknya, serta yang terutama, si anak bahagia bersama si wanita ini.

female.kompas.com

0 komentar :