27 Oktober 2010

Industri Kain Sutra Cenderung Lesu



Menteri Perindustrian mengatakan potensi industri kecil maupun besar untuk kain sutra di dalam negeri belum tergali optimal sehingga pencapian ekspor produk tersebut belum sesuai dengan target ideal.

Menurut catatan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), sejumlah perajin tenun sutra trendnya bahkan terus menurun rerata 10% dari jumlah pada tahun lalu sekitar 4 juta orang.

“Saya dengar tren industri kecil maupun besar untuk kain sutra menurun hingga 40% karena faktor teknlogi proses yang berkepanjangan serta ada semacam adapt istiada yang tidak boleh dilanggar. Dari skala ekonomis, kondisi itu kurang menguntungkan. Padahal, potensi industri kecil maupun besar untuk kain sutraini sangat bagus,” jelasnya. industrik kecil

Dengan alasan itu, jelasnya, Kemenperin akn terus berupaya menggali potnsi industri kecil maupun besar untuk kain sutra kain sutra meningkatkan inovasi serta pengembangan tenun tradisional dalam mengangkat daya saing tenun Indonesia di pasar lokal dan dunia.

“Kemenperin akan memprbanyak pelatihan, peningkatan desain, kemasan dan merek serta akses pembiayaan. Kami bahkan sudah buat pengembangan IKM di daerah-daerah,” tuturnya.

Ketua Umum Asosiasi Tenun Indonesia (ATI) Tuty Cholid mengatakan nilai ekspor kain tenun sutra pada tahun ini ditargetkan mencapai US$1,3 juta atau meningkat sekitar 20% dibandingkan dengan ekspor pada 2009 sebesar US$1,1 juta.

ada untuk produksi sutra sendiri diperkirakan bisa mencapai sekitar 15 juta meter secara konsisten. “Harga sutra per meter saat ini mencapai US$10 - US$11. Peningkatan ekspor per tahunnya cukup bagus karena masyarakat Uni Eropa dan Jepang senang dengan kain tenun sutra kita,” katanya.

Dia mengatakan komoditas kedua setelah sutra yang diminati dunia adalah kain katun dengan volume produksi dapat mencapai 90 juta meter per tahun. “Untuk katun nilai ekspor per meternya sekitar Rp12.000 – Rp30.000, lebih murah daripada harga sutra,” ujarnya.

Dirjen Industri Kecil dan Menengah Kemenperin Fauzi Aziz mengatakan untuk mendorong pengembangan industri tenun berdaya saing, Kemenperin memberikan kompensasi potongan sebanyak 25%-30% bagi pelaku industri kecil maupun besar untuk kain sutra yang akan melakukan restrukturisasi permesinan.

Sumber: web.bisnis.com
Temukan semuanya tentang iklan gratis, Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris

0 komentar :